Masuk ke Dalam PSN 2021, PT VDNI Akan Kembali Dongkrak Ekonomi Sultra
Minggu, 06 Juni 2021 - 23:24 WIB
KONAWE - Ditetapkannya Kawasan Industri Konawe dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres Nomor 109 tahun 2020 diyakini akan semakin mendongkrak perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Ditambah dengan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang masuk dalam Objek Vital Nasional subbidang mineral dan batubara berdasarkan Kepmen No77K/90/MEM/2019.
Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ignatius Warsito melihat, bahwa keberadaan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) menjadi salah satu penggerak utama wilayah pusat-pusat pertumbuhan industri di Sulawesi Tenggara.
"Realisasi investasi di kawasan tersebut sebesar 47 triliun rupiah dan telah menyerap tenaga kerja dalam catatan kami sebanyak 16.515 orang. Ini menjadi sesuatu yang kita banggakan saat melihat percepatan realisasi investasi di Kawasan Industri Konawe," ujarnya di Konawe.
Ia melanjutkan, jika merujuk ke data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama 5 tahun terakhir kontribusi sektor industri di Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 0,93%.
Secara khusus, Kabupaten Konawe sendiri terjadi peningkatan yang sangat signifikan sebesar 18,25%. Dengan catatan tersebut ia menilai bahwa kontribusi produksi nikel PT VDNI akan meningkat sebesar 4 persen dalam beberapa tahun ke depan.
"Kalau melihat dari kontribusi tadi, saya pikir cukup signifikan juga secara nasional sekitar 15%," lanjut Ignatius.
Kawasan industri yang didesain sebagai kawasan berbasis smelter feronikel ini, menurutnya akan membuat industri pengolahan dan pemurnian berbasis nikel akan semakin menggeliat di Indonesia. Hal ini menurutnya, sejalan dengan program peningkatan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia.
"Seiring dengan peningkatan investasi yang masuk ke Indonesia, terlebih lagi industri smelter inilah yang berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Diharapkan Virtue Dragon mampu menjadi pusat industri berbasis stainless steel berkelas dunia," paparnya.
Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ignatius Warsito melihat, bahwa keberadaan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) menjadi salah satu penggerak utama wilayah pusat-pusat pertumbuhan industri di Sulawesi Tenggara.
"Realisasi investasi di kawasan tersebut sebesar 47 triliun rupiah dan telah menyerap tenaga kerja dalam catatan kami sebanyak 16.515 orang. Ini menjadi sesuatu yang kita banggakan saat melihat percepatan realisasi investasi di Kawasan Industri Konawe," ujarnya di Konawe.
Ia melanjutkan, jika merujuk ke data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama 5 tahun terakhir kontribusi sektor industri di Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 0,93%.
Secara khusus, Kabupaten Konawe sendiri terjadi peningkatan yang sangat signifikan sebesar 18,25%. Dengan catatan tersebut ia menilai bahwa kontribusi produksi nikel PT VDNI akan meningkat sebesar 4 persen dalam beberapa tahun ke depan.
"Kalau melihat dari kontribusi tadi, saya pikir cukup signifikan juga secara nasional sekitar 15%," lanjut Ignatius.
Kawasan industri yang didesain sebagai kawasan berbasis smelter feronikel ini, menurutnya akan membuat industri pengolahan dan pemurnian berbasis nikel akan semakin menggeliat di Indonesia. Hal ini menurutnya, sejalan dengan program peningkatan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia.
"Seiring dengan peningkatan investasi yang masuk ke Indonesia, terlebih lagi industri smelter inilah yang berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Diharapkan Virtue Dragon mampu menjadi pusat industri berbasis stainless steel berkelas dunia," paparnya.
tulis komentar anda