Ini Rekomendasi UI untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Senin, 07 Juni 2021 - 19:03 WIB
Penyerahan rekomendasi kebijakan terkait strategi pemulihan ekonomi nasional dari UI ke Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (7/6/2021). Foto/Ist
JAKARTA - Otoritas fiskal dan moneter harus mengambil langkah-langkah strategis untuk soft landing & exit strategy dalam pembiayaan pemulihan ekonomi nasional . Pada dasarnya, stimulus hanya bersifat sementara dan tidak dapat dilakukan terus-menerus dalam rangka menjaga kesinambungan fiskal dan pembiayaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Hal ini tercantum dalam salah satu butir policy brief (rekomendasi kebijakan) terkait strategi pemulihan ekonomi Indonesia yang disampaikan oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D. kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Dr. (HC) Airlangga Hartarto , MBA, MMT., yang didampingi Sesmenko Susiwijono di Kantor Kemenko di Jakarta Pusat.





Rektor UI hadir bersama Ketua MWA UI Saleh Husin, Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Akademik UI), Teguh Dartanto Ph.D (Pejabat Dekan FEB UI). Rekomendasi kebijakan ini disusun oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI (FEB UI) berdasarkan hasil Webinar Majelis Wali Amanat (MWA) UI yang membahas “Covid-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi 2021: Harapan, Tantangan dan Strategi Kebijakan” yang digelar pada Rabu, 27 Januari 2021.

Dalam sambutannya, Ari berharap bahwa rekomendasi kebijakan yang diberikan UI dapat menjadi masukan yang berharga bagi pemerintah. “Pemulihan ekonomi adalah sesuatu yang harus menjadi prioritas dalam kegiatan pasca pandemi. Dalam rekomendasi ini, kami menyarankan untuk mencari titik tengah antara kesehatan dan ekonomi. Tentu ini tidak mudah, namun kalau semua unsur pemangku kepentingan di masyarakat mau bekerja sama dan berkolaborasi, hal yang sulit pun dapat menjadi mudah untuk dilakukan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Senin (7/6/2021).

Dalam rekomendasi kebijakan yang disampaikan, UI merekomendasikan sembilan poin utama, yaitu:

1. Koordinasi dan sinkronisasi antarlembaga di sektor moneter, keuangan dan fiskal perlu ditingkatkan untuk menjaga harmonisasi orkestra kebijakan, sehingga sentimen pasar tetap positif dan stabil. Menjaga stabilitas indikator makroekonomi bertujuan mempertahankan kredibilitas, stabilitas dan menjaga sentimen pasar yang positif.

2. Pemerintah harus melakukan langkah-langkah strategis dalam investasi publik jangka panjang sekaligus memperhatikan kesinambungan fiskal jangka panjang. Kondisi pandemi menyebabkan terjadinya accidental transformation dan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang menimbulkan potensi terjadinya perubahan struktural dalam perekonomian.

3. Otoritas fiskal dan moneter harus mengambil langkah-langkah strategis untuk soft landing & exit strategy dalam pembiayaan pemulihan ekonomi nasional. Pada dasarnya stimulus hanya bersifat sementara dan tidak dapat dilakukan secara terus–menerus dalam rangka menjaga kesinambungan fiskal dan pembiayaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More