Antrean IPO di BEI: Satu E-commerce Masuk, BUMN Belum Ada
Rabu, 09 Juni 2021 - 10:50 WIB
JAKARTA - Antrean perusahaan yang berencana Initial Public Offering (IPO) telah mencapai puluhan. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) Per 8 Juni 2021, terdapat 21 perusahaan yang termasuk dalam pipeline IPO atau penawaran perdana umum saham di BEI.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, 21 perusahaan tersebut masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI dan saat ini masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham.
"Saat ini terdapat 21 perusahaan yang telah melakukan pendaftaran pencatatan saham yang saat ini sedang dievaluasi oleh Bursa," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).
Terkait dengan nama calon perusahaan tercatat, BEI telah membocorkan bahwa terdapat satu perusahaan e-commerce Indonesia yang telah mendaftarkan diri untuk melakukan IPO, namun BEI belum bisa menyebutkan nama perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut termasuk ke sektor perusahaan technology.
"Terkait dengan e-commerce dalam pipeline, terdapat e-commerce yang telah menyampaikan dokumen. Untuk nama calon perusahaan tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan sampai dengan OJK telah memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2," ucap Nyoman.
Nyoman menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum menerima permohonan IPO dari perusahaan atau anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Belum ada BUMN atau anak perusahaan BUMN dalam pipeline," kata dia.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, sektor consumer non-cyclicals, energy, dan industrials menjadi sektor dengan calon emiten terbanyak dengan jumlah tiga perusahan. Lalu, sektor technology, basic materials, consumer cyclicals, serta properties & real estate berjumlah dua perusahaan.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, 21 perusahaan tersebut masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI dan saat ini masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham.
"Saat ini terdapat 21 perusahaan yang telah melakukan pendaftaran pencatatan saham yang saat ini sedang dievaluasi oleh Bursa," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).
Terkait dengan nama calon perusahaan tercatat, BEI telah membocorkan bahwa terdapat satu perusahaan e-commerce Indonesia yang telah mendaftarkan diri untuk melakukan IPO, namun BEI belum bisa menyebutkan nama perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut termasuk ke sektor perusahaan technology.
"Terkait dengan e-commerce dalam pipeline, terdapat e-commerce yang telah menyampaikan dokumen. Untuk nama calon perusahaan tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan sampai dengan OJK telah memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2," ucap Nyoman.
Nyoman menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum menerima permohonan IPO dari perusahaan atau anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Belum ada BUMN atau anak perusahaan BUMN dalam pipeline," kata dia.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, sektor consumer non-cyclicals, energy, dan industrials menjadi sektor dengan calon emiten terbanyak dengan jumlah tiga perusahan. Lalu, sektor technology, basic materials, consumer cyclicals, serta properties & real estate berjumlah dua perusahaan.
tulis komentar anda