Inflasi Tak Jauh dari Ekspektasi, Mata Uang Garuda Menguat
Jum'at, 11 Juni 2021 - 19:49 WIB
JAKARTA - Nilai rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada perdagangan sore ini. Mata uang garuda menguat 58 point atau berada di level Rp 14.189 dari penutupan sebelumnya.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan data inflasi Indonesia periode Mei 2021. Hasilnya tidak jauh dari ekspektasi pasar. BPS melaporkan terjadi inflasi 0,32% pada Mei 2021 dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Baca juga: MNC Sekuritas: IHSG Pekan Depan Akan Alami Koreksi Terbatas di Rentang 6.050 - 6.130
Sementara itu, dibandingkan pada Mei 2020 (year-on-year/yoy), laju inflasi tercatat 1,68%. Inflasi inti dilaporkan tumbuh 1,37% YoY, sama persis dengan konsensus. Kenaikan inflasi tersebut bisa menjadi indikasi daya beli masyarakat yang membaik.
Ia menjelaskan, Bank Indonesia (BI) telah melaporkan IKK periode Mei 2021 sebesar 104,4. Nilai ini naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 101,5. IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula.
“Jika di atas 100, maka artinya konsumen optimistis memandang perekonomian baik saat ini hingga enam bulan mendatang,” tutur Ibrahim dalam riset hariannya, Jumat (11/6/2021).
Ia menambahkan, konsumen yang semakin pede menjadikan indikasi peningkatan konsumsi semakin menguatkan ekspektasi Indonesia lepas dari resesi di kuartal ini. Ditambah lagi Bank Indonesia (BI) kemarin melaporkan penjualan ritel akhirnya mengalami pertumbuhan untuk pertama kalinya setelah mengalami kontraksi selama 16 bulan beruntun.
Baca juga: Mantan Wali Kota Tasikmalaya Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin
“Bank Indonesia (BI) telah melaporkan bahwa penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 berada di 220,4. Naik 17,3% dibandingkan bulan sebelumnya dan 15,6% dari April 2020,” tutupnya.
Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, Senin (14/6) mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.160-Rp14.210.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan data inflasi Indonesia periode Mei 2021. Hasilnya tidak jauh dari ekspektasi pasar. BPS melaporkan terjadi inflasi 0,32% pada Mei 2021 dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Baca juga: MNC Sekuritas: IHSG Pekan Depan Akan Alami Koreksi Terbatas di Rentang 6.050 - 6.130
Sementara itu, dibandingkan pada Mei 2020 (year-on-year/yoy), laju inflasi tercatat 1,68%. Inflasi inti dilaporkan tumbuh 1,37% YoY, sama persis dengan konsensus. Kenaikan inflasi tersebut bisa menjadi indikasi daya beli masyarakat yang membaik.
Ia menjelaskan, Bank Indonesia (BI) telah melaporkan IKK periode Mei 2021 sebesar 104,4. Nilai ini naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 101,5. IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula.
“Jika di atas 100, maka artinya konsumen optimistis memandang perekonomian baik saat ini hingga enam bulan mendatang,” tutur Ibrahim dalam riset hariannya, Jumat (11/6/2021).
Ia menambahkan, konsumen yang semakin pede menjadikan indikasi peningkatan konsumsi semakin menguatkan ekspektasi Indonesia lepas dari resesi di kuartal ini. Ditambah lagi Bank Indonesia (BI) kemarin melaporkan penjualan ritel akhirnya mengalami pertumbuhan untuk pertama kalinya setelah mengalami kontraksi selama 16 bulan beruntun.
Baca juga: Mantan Wali Kota Tasikmalaya Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin
“Bank Indonesia (BI) telah melaporkan bahwa penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 berada di 220,4. Naik 17,3% dibandingkan bulan sebelumnya dan 15,6% dari April 2020,” tutupnya.
Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, Senin (14/6) mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.160-Rp14.210.
(uka)
tulis komentar anda