Kabar Vaksin Covid-19 Jadi Penggerak Pasar Keuangan, Rupiah Diprediksi Menguat
Selasa, 26 Mei 2020 - 09:07 WIB
JAKARTA - Awal perdagangan rupiah setelah libur Lebaran 2020 diprediksi menguat. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelonggaran lockdown dan kabar kemajuan penemuan vaksin Covid-19 masih menjadi penggerak penguatan aset-aset berisiko di pasar keuangan.
"Sentimen ini menutupi kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah yang masih meningkat dan ketegangan baru AS (Amerika Serikat) dan China," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (26/5/2020).
Lebih lanjut terang dia, nilai tukar emerging markets terlihat menguat pagi ini terhadap dollar AS. Indeks saham Asia bisa bergerak positif ketika Jepang dikabarkan mencabut status darurat corona.
Sementara Singapura akan melakukan pelonggaran lockdown tahap 2. "Inggris melanjutkan rencana pembukaan lockdown yang akan dijalankan di bulan Juni," unkapnya.
Sambung dia menambahkan, perusahaan Bioteknologi AS Novavax mengumumkan kemajuan penemuan vaksin yang saat ini sedang melakukan uji klinis terhadap manusia. Namun di sisi lain, penyebaran wabah yang masih meningkat tetap masih menjadi kekhawatiran pasar karena vaksin belum ditemukan.
Ditambah ketegangan baru antara AS dan China juga menjadi kekhawatiran baru pasar. Hubungan AS dan China memanas karena provokasi AS soal penyebaran virus dan kini soal Hongkong. "Rupiah berpotensi turut menguat dengan sentimen positif tersebut. Dengan potensi ke area support Rp14.600 dan resisten di kisaran Rp14.800," jelasnya.
"Sentimen ini menutupi kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah yang masih meningkat dan ketegangan baru AS (Amerika Serikat) dan China," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (26/5/2020).
Lebih lanjut terang dia, nilai tukar emerging markets terlihat menguat pagi ini terhadap dollar AS. Indeks saham Asia bisa bergerak positif ketika Jepang dikabarkan mencabut status darurat corona.
Sementara Singapura akan melakukan pelonggaran lockdown tahap 2. "Inggris melanjutkan rencana pembukaan lockdown yang akan dijalankan di bulan Juni," unkapnya.
Sambung dia menambahkan, perusahaan Bioteknologi AS Novavax mengumumkan kemajuan penemuan vaksin yang saat ini sedang melakukan uji klinis terhadap manusia. Namun di sisi lain, penyebaran wabah yang masih meningkat tetap masih menjadi kekhawatiran pasar karena vaksin belum ditemukan.
Ditambah ketegangan baru antara AS dan China juga menjadi kekhawatiran baru pasar. Hubungan AS dan China memanas karena provokasi AS soal penyebaran virus dan kini soal Hongkong. "Rupiah berpotensi turut menguat dengan sentimen positif tersebut. Dengan potensi ke area support Rp14.600 dan resisten di kisaran Rp14.800," jelasnya.
(akr)
tulis komentar anda