Gandeng Unhas, Kemenhub Kaji Desain Dermaga Terapung Ibu Kota Baru
Jum'at, 18 Juni 2021 - 23:45 WIB
JAKARTA - Kementerian Perhubungan kolaborasi dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar terkait pelaksanaan kerja sama penelitian Potensi Pengoperasian dan Desain Floating Wharf Barge sebagai Infrastruktur Penunjang Ibu Kota Negara (IKN) . Kontrak kerjasama dilaksanakan antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut, Sungai, Danau dan Penyeberangan (Puslitbang Transportasi LSDP) dengan Unhas.
Kapuslitbang Transportasi LSDP, Gunung Hutapea menyebutkan, melalui adanya kesepakatan bersama dapat terjalin kerja sama yang strategis dan impementatif untuk kedua belah pihak. Kerjasama antara Balitbanghub dan Unhas telah terjalin sejak lama melibatkan dosen dan peneliti telah berpartisipasi aktif di beberapa penelitian dan jurnal yang diterbitkan Puslitbang Transportasi LSDP.
"Sebelumnya terlibat dalam penelitian mengenai potensi pengembangan traffic separation scheme (TSS) di Teluk Balikpapan, dan pada tahun ini dilakukan kerja sama penelitian terkait Floating Wharf Barge sebagai Infrastruktur Penunjang Ibu Kota Negara yang diharapkan dapat mendukung pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung di IKN," kata dia melalui keterangan resminya, Jumat (18/6/2021).
Gunung menambahkan, terdapat banyak tantangan-tantangan bidang sektor transportasi laut yang nantinya dapat menjadi bahan kajian yang perlu ditelisik. Adapun floating wharf barge merupakan sebuah bentuk dermaga terapung yang merupakan modifikasi dari kapal barge dengan memperkuat struktur konstruksinya sehingga mampu menangani beban kegiatan bongkar muat barang diatasnya sekaligus dilengkapi dengan peralatan untuk menjaga stabilitas dan kekedapannya.
Sekretaris Balitbanghub Pandu Yunianto mengungkapkan bahwa Balitbanghub memiliki tugas melakukan penelitian dan pengembangan transportasi di tanah air. Oleh sebab itu, pihaknya terus mengupayakan penelitian untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan di bidang transportasi di Indonesia sekaligus memberikan rekomendasi dalam pengambilan keputusan yang solutif dan bermanfaat bagi bangsa. Kolaborasi tersebut menjadi pintu gerbang untuk melakukan kolaborasi yang lebih intens dan mendalami permasalahan konektivitas dan pelayanan transportasi.
"Menhub menugaskan Badan Litbang untuk membuat kajian-kajian sebagai dasar dalam penetapan kabijakan maupun sebagai dasar pertimbangan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan, sehingga diharapkan kedepannya setiap perencanaan dilakukan selalu didasari oleh penelitian yang baik," jelas Pandu.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan, Muh. Nasrum Massi, mendukung pengembangan penelitian transportasi yang dilakukan bersama Kementerian Perhubungan. "Semua pokok-pokok riset yang berkaitan dengan bidang kajian transportasi dapat diaplikasikan bersama. Kita bersinergi menghasilkan penelitian yang berkualitas, sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat dipublikasikan untuk kebermanfaatan kebijakan mengenai permasalahan yang terjadi di masyarakat," tuturnya.
Kapuslitbang Transportasi LSDP, Gunung Hutapea menyebutkan, melalui adanya kesepakatan bersama dapat terjalin kerja sama yang strategis dan impementatif untuk kedua belah pihak. Kerjasama antara Balitbanghub dan Unhas telah terjalin sejak lama melibatkan dosen dan peneliti telah berpartisipasi aktif di beberapa penelitian dan jurnal yang diterbitkan Puslitbang Transportasi LSDP.
"Sebelumnya terlibat dalam penelitian mengenai potensi pengembangan traffic separation scheme (TSS) di Teluk Balikpapan, dan pada tahun ini dilakukan kerja sama penelitian terkait Floating Wharf Barge sebagai Infrastruktur Penunjang Ibu Kota Negara yang diharapkan dapat mendukung pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung di IKN," kata dia melalui keterangan resminya, Jumat (18/6/2021).
Gunung menambahkan, terdapat banyak tantangan-tantangan bidang sektor transportasi laut yang nantinya dapat menjadi bahan kajian yang perlu ditelisik. Adapun floating wharf barge merupakan sebuah bentuk dermaga terapung yang merupakan modifikasi dari kapal barge dengan memperkuat struktur konstruksinya sehingga mampu menangani beban kegiatan bongkar muat barang diatasnya sekaligus dilengkapi dengan peralatan untuk menjaga stabilitas dan kekedapannya.
Sekretaris Balitbanghub Pandu Yunianto mengungkapkan bahwa Balitbanghub memiliki tugas melakukan penelitian dan pengembangan transportasi di tanah air. Oleh sebab itu, pihaknya terus mengupayakan penelitian untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan di bidang transportasi di Indonesia sekaligus memberikan rekomendasi dalam pengambilan keputusan yang solutif dan bermanfaat bagi bangsa. Kolaborasi tersebut menjadi pintu gerbang untuk melakukan kolaborasi yang lebih intens dan mendalami permasalahan konektivitas dan pelayanan transportasi.
"Menhub menugaskan Badan Litbang untuk membuat kajian-kajian sebagai dasar dalam penetapan kabijakan maupun sebagai dasar pertimbangan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan, sehingga diharapkan kedepannya setiap perencanaan dilakukan selalu didasari oleh penelitian yang baik," jelas Pandu.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan, Muh. Nasrum Massi, mendukung pengembangan penelitian transportasi yang dilakukan bersama Kementerian Perhubungan. "Semua pokok-pokok riset yang berkaitan dengan bidang kajian transportasi dapat diaplikasikan bersama. Kita bersinergi menghasilkan penelitian yang berkualitas, sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat dipublikasikan untuk kebermanfaatan kebijakan mengenai permasalahan yang terjadi di masyarakat," tuturnya.
(nng)
tulis komentar anda