Cegah Ekonomi Kian Payah, Luhut Minta Mobilitas di Jateng dan Jogja Turun 50%
Selasa, 06 Juli 2021 - 20:41 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyatakan, mobilitas warga di J awa Tengah (Jateng) dan Yogyakarta harus bisa turun. Penurunannya antara 30% atau bahkan sampai 50%.
“Saya mau menyampaikan monitoring harian efektifitas PPKM darurat Jateng dan Yogyakarta. Saya mulai dengan mobilitas dengan penurunan mobilitas di keduanya mengalami kenaikan sekitar 15%, namun itu masih di bawah target. Saya harap pencapaian penurunan mobilitas harus minimal 30% kalau bisa 50%,” kata Menko Luhut di Jakarta.
Baca juga:Federasi Sepak Bola Spanyol Ajak Suporter Serbu Stadion Wembley
Kata dia, jika makin lama penurunan mobilitas, makin lama pula penurunan kasus Covid yang terjadi. Ujungnya, perekonomian nasional bisa makin payah.
"Makin lama penurunannya, makin payah ekonomi kita. Presiden memerintahkan jangan lama-lama mengenai masalah ini,” jelas Menko Luhut.
Dia membeberkan angka peningkatan penurunan mobilitas warga di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Berdasarkan urutan teratas, yakni Banjarnegara, Kudus, Purbalingga, Boyolali, Banyumas, dan Grobogan daerah paling rendah.
“Ada google traffic, night light NASA, dan facebook mobility yang akan menjadi acuan. Kita akan cek mobilitas itu di sini. Jadi apa yang dibikin Kapolda dan Pangdam saya akan cek, kita harus bisa di atas 30% penurunan mobilitas, dengan paling baik 50%," jelasnya.
Baca juga:Meramal Bikin Tersiksa, Roy Kisyoshi Ingin Jajaki Dunia Seni Peran
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, yakni Gubernur Jateng.
“Kami telah rapat dengan gubernur mengenai solusi yang bekerja di sektor esensial dan kritikal yaitu akan diberikan surat keterangan bekerja, dan kami sudah briefing bersama Kapolres, Dandim, dan pihak terkait telah memerintahkan daerah kabupaten kota untuk mendata kantor atau tempat yang merupakan esensial dan kritikal untuk memberikan surat keterangan kepada karyawannya untuk dapat dipetakan,” tandasnya.
“Saya mau menyampaikan monitoring harian efektifitas PPKM darurat Jateng dan Yogyakarta. Saya mulai dengan mobilitas dengan penurunan mobilitas di keduanya mengalami kenaikan sekitar 15%, namun itu masih di bawah target. Saya harap pencapaian penurunan mobilitas harus minimal 30% kalau bisa 50%,” kata Menko Luhut di Jakarta.
Baca juga:Federasi Sepak Bola Spanyol Ajak Suporter Serbu Stadion Wembley
Kata dia, jika makin lama penurunan mobilitas, makin lama pula penurunan kasus Covid yang terjadi. Ujungnya, perekonomian nasional bisa makin payah.
"Makin lama penurunannya, makin payah ekonomi kita. Presiden memerintahkan jangan lama-lama mengenai masalah ini,” jelas Menko Luhut.
Dia membeberkan angka peningkatan penurunan mobilitas warga di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Berdasarkan urutan teratas, yakni Banjarnegara, Kudus, Purbalingga, Boyolali, Banyumas, dan Grobogan daerah paling rendah.
“Ada google traffic, night light NASA, dan facebook mobility yang akan menjadi acuan. Kita akan cek mobilitas itu di sini. Jadi apa yang dibikin Kapolda dan Pangdam saya akan cek, kita harus bisa di atas 30% penurunan mobilitas, dengan paling baik 50%," jelasnya.
Baca juga:Meramal Bikin Tersiksa, Roy Kisyoshi Ingin Jajaki Dunia Seni Peran
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, yakni Gubernur Jateng.
“Kami telah rapat dengan gubernur mengenai solusi yang bekerja di sektor esensial dan kritikal yaitu akan diberikan surat keterangan bekerja, dan kami sudah briefing bersama Kapolres, Dandim, dan pihak terkait telah memerintahkan daerah kabupaten kota untuk mendata kantor atau tempat yang merupakan esensial dan kritikal untuk memberikan surat keterangan kepada karyawannya untuk dapat dipetakan,” tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda