Menko Airlangga: Kerja Sama Indonesia-Australia Ciptakan Kawasan Ekonomi Indo-Pasifik Terbuka
Rabu, 07 Juli 2021 - 10:29 WIB
JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pentingnya memperdalam kolaborasi antara Indonesia dan Australia dalam forum ekonomi regional dan global untuk pemulihan ekonomi bersama. Indonesia juga mengapresiasi dukungan Australia untuk kepemimpinan Indonesia di G20.
"Indonesia dan Australia menyepakati dan mengakui peran penting investasi infrastruktur yang berkualitas dalam mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif sebagai prioritas dalam G20. Kolaborasi juga perlu diperkuat pada isu-isu penting bagi masa depan ekonomi kawasan, antara lain; perubahan iklim, pengurangan emisi, investasi, dan teknologi," demikian dikemukakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan Economic, Trade and Investment Ministers Meeting (ETIMM), kemarin.
Ini merupakan ETIMM pertama, membahas peningkatan kerja sama bidang ekonomi, bilateral dan global. ETIMM merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kedua kepala pemerintahan pada Annual Leaders’ Meeting tahun 2020.
Lebih jauh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), menyatakan bahwa Indonesia dan Australia perlu memperkuat kerja sama bilateral serta bertukar pandangan dan pengalaman dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Saat ini, Airlangga menjabarkan, Indonesia fokus dalam menangani dampak kesehatan dari pandemi. Salah satunya dengan membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk mengakomodasi dan mengintegrasikan layanan kesehatan dan program pemulihan ekonomi secara bersamaan.
Percepatan program vaksinasi dan pemberlakuan PPKM merupakan kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, terang Airlangga Hartarto. “Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dan menyambut baik kerja sama dengan Australia untuk menerapkan reformasi struktural dan pengiriman vaksin ini,” jelas Airlangga.
Menko Perekonomian menekankan kembali tentang agenda besar Indonesia menjadi high-income country. Untuk mencapai target tersebut pemerintah telah mengesahkan UU Cipta Kerja dengan tujuan menyederhanakan perizinan berusaha, mendirikan lembaga pengelola investasi untuk iklim investasi yang lebih baik, serta menetapkan daftar prioritas investasi.
"Indonesia dan Australia menyepakati dan mengakui peran penting investasi infrastruktur yang berkualitas dalam mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif sebagai prioritas dalam G20. Kolaborasi juga perlu diperkuat pada isu-isu penting bagi masa depan ekonomi kawasan, antara lain; perubahan iklim, pengurangan emisi, investasi, dan teknologi," demikian dikemukakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan Economic, Trade and Investment Ministers Meeting (ETIMM), kemarin.
Ini merupakan ETIMM pertama, membahas peningkatan kerja sama bidang ekonomi, bilateral dan global. ETIMM merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kedua kepala pemerintahan pada Annual Leaders’ Meeting tahun 2020.
Lebih jauh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), menyatakan bahwa Indonesia dan Australia perlu memperkuat kerja sama bilateral serta bertukar pandangan dan pengalaman dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Saat ini, Airlangga menjabarkan, Indonesia fokus dalam menangani dampak kesehatan dari pandemi. Salah satunya dengan membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk mengakomodasi dan mengintegrasikan layanan kesehatan dan program pemulihan ekonomi secara bersamaan.
Percepatan program vaksinasi dan pemberlakuan PPKM merupakan kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, terang Airlangga Hartarto. “Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dan menyambut baik kerja sama dengan Australia untuk menerapkan reformasi struktural dan pengiriman vaksin ini,” jelas Airlangga.
Menko Perekonomian menekankan kembali tentang agenda besar Indonesia menjadi high-income country. Untuk mencapai target tersebut pemerintah telah mengesahkan UU Cipta Kerja dengan tujuan menyederhanakan perizinan berusaha, mendirikan lembaga pengelola investasi untuk iklim investasi yang lebih baik, serta menetapkan daftar prioritas investasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda