Wapres Minta Milenial Didorong Masuk Pasar Syariah

Rabu, 07 Juli 2021 - 13:47 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin. FOTO/MNC Media
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bahwa berdasarkan kajian OJK terdapat beberapa isu strategis yang masih menghambat akselerasi pertumbuhan perbankan syariah . Diantaranya belum adanya diferensiasi model bisnis yang signifikan, kualitas dan kuantitas SDM yang kurang optimal serta rendahnya tingkat literasi dan inklusi.

"Layanan perbankan syariah yang kurang kompetitif jika dibandingkan produk dan layanan perbankan konvensional," kata Wapres, Rabu (7/7/2021).



Terkait hal tersebut, Ma'ruf membeberkan beberapa solusi untuk meningkatkan penetrasi perbankan syariah. Salah satunya dengan menyasar generasi milenial untuk masuk pasar perbankan syariah. “Pentingnya generasi milenial untuk masuk ke pasar perbankan syariah,” ujarnya.



Dia menyebut potensi generasi penduduk Indonesia yang didominasi oleh generasi Z (atau i-Generation) yaitu sekitar 27,94%dan generasi milenial sebesar 25,87%. Selain telah melek internet sejak usia dini generasi ini juga saat ini cenderung memiliki minat yang besar untuk memilih gaya hidup yang sesuai dengan agama dan keyakinannya.



"Sesuai hasil riset yang diselenggarakan oleh Inventure Knowledge tahun 2020 tentang Millennial Muslim Megashifts antara lain menyimpulkan bahwa generasi yang populer disebut Gen-Sy (Gen-si) didominasi anak muda yang akrab dengan produk dan layanan perbankan Syariah. Selain itu, dari survey tersebut juga disimpulkan bahwa setelah terjadinya pandemi Covid-19 mayoritas publik (58,8%) cenderung lebih religius dan lebih memilih lembaga keuangan dengan prinsip Syariah," jelasnya.

Berkenaan dengan pangsa pasar perbankan syariah, saat ini terdapat peningkatan walaupun masih terbilang rendah, yaitu dari kisaran angka 5,7% 2017, kemudian meningkat dan mencapai angka 6,5% di tahun 2020 dari total perbankan nasional.

"Angka tersebut menjelaskan masih tersedia ruang yang cukup luas untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia," pungkasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More