Kemampuan Penyuluh dan Petani Pasaman Barat Ditingkatkan lewat Pelatihan
Jum'at, 23 Juli 2021 - 23:02 WIB
PASAMAN BARAT - Demi memaksimalkan sektor pertanian di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, sejumlah penyuluh dan petani mendapatkan Pelatihan Penyuluh Pertanian Swadaya untuk Ketua/Pengurus Kelompok Tani dan Petani angkatan 2.
Kegiatan tersebut dilaksanakan 12 hingga 16 Juli 2021, di Aula BPP Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas semangat yang ditunjukkan insan pertanian di Pasaman Barat.
"SDM pertanian ditantang untuk selalu meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya. Karena, hanya dengan cara tersebut pertanian bisa terus dikembangkan," tuturnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan, hal serupa. "Peningkatan kualitas SDM pertanian sangat penting untuk dilakukan. Karena, SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian," katanya.
Ditambahkan Dedi, jika ingin mengembangkan pertanian, maka kembangkan dahulu SDM-nya, baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan, maupun gapoktan.
Pelatihan Penyuluh Pertanian Swadaya untuk Ketua/Pengurus dan Petani angkatan 2 di Pasaman Barat, diikuti 30 peserta yang terdiri dari ketua/pengurus kelompok tani dan petani yang berasal dari 12 Daerah Irigasi di Kabupaten Pasaman Barat. Rinciannya, peserta perempuan sebanyak 14 orang dan laki laki 16 orang.
Narasumber berasal dari KJF Penyuluh Kabupaten Pasaman Barat, Dinas Perikanan dan Penyuluh Dinas Perkebunan Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Pelatihan diisi dengan pembelajaran orang dewasa, ceramah, diskusi, serta tanya jawab. Peserta juga mengikuti pretest, post test, serta RTL yang diberikan waktu satu bulan.
Pelatihan ini juga melaksanakan Kunjungan Lapangan ke tempat Marsilan, Pelaku Pertanian Ramah Lingkungan/Pertanian Padi Organik dan Pemurnian Varietas Padi Unggul Anak Daro, Kelompok Tani Indah Sakato, Korong Kasai Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang.
Tempat ini dipilih karena menjadi solusi untuk penggunaan pupuk organik dalam menjawab kekurangan kebutuhan pupuk kimia.
Lihat Juga: Prabowo Janji RI Swasembada Pangan 5 Tahun Lagi, Pakar Sarankan Genjot Komoditas non-Padi
Kegiatan tersebut dilaksanakan 12 hingga 16 Juli 2021, di Aula BPP Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas semangat yang ditunjukkan insan pertanian di Pasaman Barat.
"SDM pertanian ditantang untuk selalu meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya. Karena, hanya dengan cara tersebut pertanian bisa terus dikembangkan," tuturnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan, hal serupa. "Peningkatan kualitas SDM pertanian sangat penting untuk dilakukan. Karena, SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian," katanya.
Ditambahkan Dedi, jika ingin mengembangkan pertanian, maka kembangkan dahulu SDM-nya, baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan, maupun gapoktan.
Pelatihan Penyuluh Pertanian Swadaya untuk Ketua/Pengurus dan Petani angkatan 2 di Pasaman Barat, diikuti 30 peserta yang terdiri dari ketua/pengurus kelompok tani dan petani yang berasal dari 12 Daerah Irigasi di Kabupaten Pasaman Barat. Rinciannya, peserta perempuan sebanyak 14 orang dan laki laki 16 orang.
Narasumber berasal dari KJF Penyuluh Kabupaten Pasaman Barat, Dinas Perikanan dan Penyuluh Dinas Perkebunan Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Pelatihan diisi dengan pembelajaran orang dewasa, ceramah, diskusi, serta tanya jawab. Peserta juga mengikuti pretest, post test, serta RTL yang diberikan waktu satu bulan.
Pelatihan ini juga melaksanakan Kunjungan Lapangan ke tempat Marsilan, Pelaku Pertanian Ramah Lingkungan/Pertanian Padi Organik dan Pemurnian Varietas Padi Unggul Anak Daro, Kelompok Tani Indah Sakato, Korong Kasai Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang.
Tempat ini dipilih karena menjadi solusi untuk penggunaan pupuk organik dalam menjawab kekurangan kebutuhan pupuk kimia.
Lihat Juga: Prabowo Janji RI Swasembada Pangan 5 Tahun Lagi, Pakar Sarankan Genjot Komoditas non-Padi
(akr)
tulis komentar anda