PHI Capai Produksi Minyak 47.800 Bph di Triwulan II/2021

Rabu, 04 Agustus 2021 - 11:07 WIB
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) tahun ini menyiapkan belanja modal sebesar USD869 juta atau lebih dari Rp14 triliun. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sekaligus Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, sampai triwulan kedua 2021 mencapai tingkat produksi rata-rata minyak 47.800 barel per hari (bph) dan gas 658,3 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Capaian itu di atas target produksi migas yang telah ditetapkan

Direktur Utama PHI Chalid Said Salim menjelaskan, capaian itu diperoleh melalui langkah-langkah strategis dan operasional, yakni investasi dalam kegiatan pemboran eksplorasi dan pengembangan, kegiatan pemeliharaan sumur, inovasi dan penerapan teknologi, sinergi antara anak-anak perusahaan Pertamina, serta inisiatif penghematan biaya di seluruh elemen kegiatan operasi Perusahaan.





Chalid mengatakan, sebagai pengelola wilayah kerja eks-terminasi yang telah dioperasikan lebih dari 50 tahun, upaya-upaya itu harus terus dilakukan untuk memaksimalkan cadangan dan produksi dari lapangan-lapangan migas yang sudah matang (mature). PHI, kata dia, berhasil menekan tingkat penurunan produksi alamiah (natural production declining rate) sumur-sumur migas yang saat ini sudah mencapai lebih dari 50% menjadi belasan persen saja.

"Kontribusi produksi migas Regional Kalimantan yang terbesar berasal dari wilayah kerja Mahakam yang dioperasikan oleh salah satu anak perusahaan PHI, yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). PHM berhasil mencapai kinerja produksi minyak 109,8% dan gas 110,5% dari target produksi migas yang sudah ditetapkan dengan rata-rata hingga Juni 2021 sebesar 26.800 bph untuk minyak dan sebesar 554,4 mmscfd untuk gas," papar Chalid dalam keterangan resmi, Rabu (4/8/2021).

Menurut Chalid, sejak alih kelola di 1 Januari 2018 hingga 2020 lalu, PHM yang juga merupakan bagian dari Zona 8 Regional Kalimantan telah melaksanakan pemboran 268 sumur pengembangan untuk mempertahankan tingkat produksi, menambah cadangan migas, dan menahan laju penurunan produksi di WK Mahakam. Tahun 2021 ini dan tahun depan direncanakan akan dilakukan pemboran 2 sumur eksplorasi dan lebih dari 150 sumur pengembangan di WK Mahakam.



"Selain jumlah pemboran yang masif, kami pun menerapkan inovasi dalam pemboran dengan metode rigless di WK Mahakam, yaitu pemboran menggunakan hydraulic workover unit (HWU) untuk mengurangi penggunaan rig sebagai yang pertama di Indonesia. Saat ini HWU telah digunakan untuk pemboran lebih dari 5 sumur delta di Wilayah Kerja (WK) dan terbukti mampu menghemat hingga rata-rata 37% biaya pemboran yang menggunakan rig konvensional," paparnya.

Chalid menambahkan, pada 2020 PHI berhasil merealisasikan investasi sebesar USD719 juta. Sementara tahun ini, rencana investasi kapital PHI melebihi tahun lalu, yaitu sebesar USD869 juta atau lebih dari Rp14 triliun.

"Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam proyek-proyek pengembangan aset-aset migas yang ada saat ini sehingga dapat terus menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh negara dan memberikan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan masyarakat Indonesia," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More