Kemenhub Upayakan Percepatan Integrasi Layanan Logistik Nasional
Rabu, 04 Agustus 2021 - 13:19 WIB
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya mempercepat integrasi layanan logistik nasional di darat, laut, maupun di udara. Salah satu hasilnya adalah peluncuran ekosistem logistik nasional (National Logistics Ecosystem/NLE) pada Juni 2020.
"Dukungan kementerian perhubungan salah satunya adalah kolaborasi dengan kementerian terkait melalui National Logistic Ecosystem (NLE) untuk menuju E-LOGISTIK door to door service, dengan sistem ini memungkinkan proses logistik menjadi lebih efisien dan terintegrasi," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam diskusi nasional Kementerian Perhubungan, Rabu (4/8/2021).
Sesuai Inpres No. 5/2020, Kemenhub bertugas mengintegrasikan sistem perizinan dan layanan ekspor-impor serta logistik melalui aplikasi Indonesia National Single Window/INSW Mobile.
INSW merupakan sebuah sistem satu pintu (single submission) untuk mengakses dan memproses data dan informasi yang berkaitan dengan kepabeanan dan pengeluaran barang meliputi sistem kepabeanan, perizinan, kepelabuhan, kebandarudaraan, dan sistem lainnya. Akses ini diharapkan dapat menghilangkan repetisi dan duplikasi proses dokumen dalam kebijakan layanan logistik.
Menurut Budi, integrasi para pemangku kepentingan dari hulu ke hilir dapat mempercepat proses layanan sekaligus menekan biaya logistik. Di bagian lain, rantai pelayanan logistik nasional ini juga perlu mendapat dukungan dari pelaku usaha yang kompetitif, transparan, dan tidak monopoli.
"Stakeholder yang terkait dengan rangkaian dari hulu ke hilir dapat mempercepat proses layanan sehingga biaya logistik dapat ditekan. Hal ini perlu mendapat dukungan dari sisi business to business yang kompetitif, transparan, dan tidak monopolis, sehingga rangkaian NLE yang didukung dengan teknologi benar-benar berdampak dalam menekan biaya logistik," tandasnya.
Untuk diketahui, menurut penilaian Logistic Performance Index (LPI) dari Bank Dunia, kinerja pelabuhan di Indonesia mengalami tren yang positif sepanjang 2010-2018.
Indonesia mengalami peningkatan 16,3% dengan indikator kinerja infrastruktur transportasi seperti: kecukupan prasarana transportasi, keterjangkauan aksesibilitas pelayanan, konektivitas multi-moda transportasi, kapasitas kinerja penyedia jasa logistik, kompetensi penyedia jasa logistik, waktu pengerjaan dan tarif jasa logistik.
"Dukungan kementerian perhubungan salah satunya adalah kolaborasi dengan kementerian terkait melalui National Logistic Ecosystem (NLE) untuk menuju E-LOGISTIK door to door service, dengan sistem ini memungkinkan proses logistik menjadi lebih efisien dan terintegrasi," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam diskusi nasional Kementerian Perhubungan, Rabu (4/8/2021).
Sesuai Inpres No. 5/2020, Kemenhub bertugas mengintegrasikan sistem perizinan dan layanan ekspor-impor serta logistik melalui aplikasi Indonesia National Single Window/INSW Mobile.
INSW merupakan sebuah sistem satu pintu (single submission) untuk mengakses dan memproses data dan informasi yang berkaitan dengan kepabeanan dan pengeluaran barang meliputi sistem kepabeanan, perizinan, kepelabuhan, kebandarudaraan, dan sistem lainnya. Akses ini diharapkan dapat menghilangkan repetisi dan duplikasi proses dokumen dalam kebijakan layanan logistik.
Menurut Budi, integrasi para pemangku kepentingan dari hulu ke hilir dapat mempercepat proses layanan sekaligus menekan biaya logistik. Di bagian lain, rantai pelayanan logistik nasional ini juga perlu mendapat dukungan dari pelaku usaha yang kompetitif, transparan, dan tidak monopoli.
"Stakeholder yang terkait dengan rangkaian dari hulu ke hilir dapat mempercepat proses layanan sehingga biaya logistik dapat ditekan. Hal ini perlu mendapat dukungan dari sisi business to business yang kompetitif, transparan, dan tidak monopolis, sehingga rangkaian NLE yang didukung dengan teknologi benar-benar berdampak dalam menekan biaya logistik," tandasnya.
Untuk diketahui, menurut penilaian Logistic Performance Index (LPI) dari Bank Dunia, kinerja pelabuhan di Indonesia mengalami tren yang positif sepanjang 2010-2018.
Indonesia mengalami peningkatan 16,3% dengan indikator kinerja infrastruktur transportasi seperti: kecukupan prasarana transportasi, keterjangkauan aksesibilitas pelayanan, konektivitas multi-moda transportasi, kapasitas kinerja penyedia jasa logistik, kompetensi penyedia jasa logistik, waktu pengerjaan dan tarif jasa logistik.
(fai)
tulis komentar anda