Ini Sektor Penyebab yang Membuat IHSG Terkapar Hari Ini
Senin, 09 Agustus 2021 - 17:01 WIB
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini melemah sebesar 75,97 poin atau 1,22% ke 6.127. Level itu lebih rendah dibandingkan penutupan Jumat lalu (6/8) yang berada di level 6.200.
"Ini hanya koreksi saja dalam menurut saya," ujar Kefas Evander, praktisi pasar modal, dalam 2ND Session Closing Market IDXChanel, Senin (9/8/2021).
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG sempat menempati titik tertingginya dengan berada di level 6.239,01 dan level terendahnya pada 6.110,55. Level-level seperti itu perlu dicermati oleh investor karena rawan aksi profit taking.
Baca juga:1.475 Orang Meninggal Akibat Covid-19, Jateng Terbanyak Diikuti Jatim dan Jabar
Kemudian nilai transaksi perdagangan hari ini tembus Rp20,12 triliun dengan kalkulasi jumlah yang melemah sebanyak 357 saham, saham yang mengalami penguatan sebanyak 157, serta tercatat 142 saham stagnan.
Menurut Kefas, ada beberapa sektor yang memengaruhi pergerakan IHSG yang sempat bergerak positif, di antaranya adalah transportasi dan logistik dengan penguatan 2,44%, dan konsumsi non-primer naik 0,62%. Namun pelemahan pada sektor bahan baku yang turun 2,27% dan sektor keuangan yang melemah 1,81% menjadi salah satu faktor penyebab melemahnya IHSG pada penutupan sesi II.
Baca juga:Hari Ini, 76 Tahun Nagasaki Dibom Atom AS
"Ada beberapa sektoral juga yang membuat indeks pada penutupan hari ini pelemahan, seperti bahan baku dan sektor keuangan," kata Kefas.
Selama perdagangan hari ini beberapa emiten tercatat menduduki posisi top gainers yang bisa dicermati oleh para investor maupun trader pasar modal dalam pembukaan selanjutnya. BBKP menjadi salah satu top gainers dalam penutupan hari ini yang dengan posisi di level Rp600. Selanjutnya disusul BANK di level Rp3.840 dan BGTG di level Rp316.
Berbanding sebaliknya, ada beberapa saham yang membuat IHSG hari ini ditutup lemah, seperti BBYB Kembali terkena aksi profit taking di level Rp1.575, kemudian BACA di level Rp520, BABP Rp570, kemudian AGRO Rp2.440.
"Ini hanya koreksi saja dalam menurut saya," ujar Kefas Evander, praktisi pasar modal, dalam 2ND Session Closing Market IDXChanel, Senin (9/8/2021).
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG sempat menempati titik tertingginya dengan berada di level 6.239,01 dan level terendahnya pada 6.110,55. Level-level seperti itu perlu dicermati oleh investor karena rawan aksi profit taking.
Baca juga:1.475 Orang Meninggal Akibat Covid-19, Jateng Terbanyak Diikuti Jatim dan Jabar
Kemudian nilai transaksi perdagangan hari ini tembus Rp20,12 triliun dengan kalkulasi jumlah yang melemah sebanyak 357 saham, saham yang mengalami penguatan sebanyak 157, serta tercatat 142 saham stagnan.
Menurut Kefas, ada beberapa sektor yang memengaruhi pergerakan IHSG yang sempat bergerak positif, di antaranya adalah transportasi dan logistik dengan penguatan 2,44%, dan konsumsi non-primer naik 0,62%. Namun pelemahan pada sektor bahan baku yang turun 2,27% dan sektor keuangan yang melemah 1,81% menjadi salah satu faktor penyebab melemahnya IHSG pada penutupan sesi II.
Baca juga:Hari Ini, 76 Tahun Nagasaki Dibom Atom AS
"Ada beberapa sektoral juga yang membuat indeks pada penutupan hari ini pelemahan, seperti bahan baku dan sektor keuangan," kata Kefas.
Selama perdagangan hari ini beberapa emiten tercatat menduduki posisi top gainers yang bisa dicermati oleh para investor maupun trader pasar modal dalam pembukaan selanjutnya. BBKP menjadi salah satu top gainers dalam penutupan hari ini yang dengan posisi di level Rp600. Selanjutnya disusul BANK di level Rp3.840 dan BGTG di level Rp316.
Berbanding sebaliknya, ada beberapa saham yang membuat IHSG hari ini ditutup lemah, seperti BBYB Kembali terkena aksi profit taking di level Rp1.575, kemudian BACA di level Rp520, BABP Rp570, kemudian AGRO Rp2.440.
(uka)
tulis komentar anda