Blok Rokan Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, Presiden Nilai Pertamina Mampu Kelolanya
Rabu, 11 Agustus 2021 - 12:45 WIB
JAKARTA - Proses serah terima Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan) dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) kepada Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan diteruskan kepada Pertamina Hulu Rokan selaku anak usaha PT Pertamina (Persero) telah berlangsung pada 9 Agustus 2021.
Pertamina Hulu Rokan langsung tancap gas untuk melaksanakan amanah dari Pemerintah untuk melanjutkan pengelolaan Blok Rokan dan memastikan proses operasional tidak mengalami kendala serta dapat menjaga level produksi seluruh lapangan Migas di wilayah kerja tersebut.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyambut baik proses alih kelola Blok Rokan dan memberikan ucapan selamat kepada Pertamina. Setelah lebih dari 90 tahun pengelolaannya dilakukan oleh Chevron, dan sejak 9 Agustus 2021, satu kekayaan alam Bumi Lancang Kuning berada di tangan BUMN Pertamina.
“Selamat atas kembalinya pengelolaan Blok Rokan ini ke pangkuan Ibu Pertiwi dan selamat bekerja untuk seluruh tim dari Pertamina,” ucap Presiden Jokowi dalam video berdurasi satu menit sehari setelah proses alih kelola Blok Rokan.
Presiden Jokowi juga menyemangati seluruh tim Pertamina untuk bekerja keras agar dapat menjaga keberlanjutan Blok Rokan ini sebagai penopang produksi minyak nasional serta meningkatkan kemanfaatan untuk daerah. “Saya percaya bahwa Pertamina mampu mengelola Blok Rokan ini,” kata Presiden Jokowi.
Namun orang nomor satu di Negara Kesatuan Republik Indonesia itu juga mengingatkan bahwa proses pengalihan pengelolaan ini merupakan sebuah tantangan bagi Pertamina.
“Kita ditantang untuk membuktikan kemampuan kita, jangan sampai produktivitas Blok Rokan menurun justru setelah kita kelola sendiri,” katanya.
Berdasarkan data saat ini, Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6,453 km persegi dengan 10 lapangan utama, yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, Pager. Blok Rokan membentang di lima Kabupaten di Provinsi Riau, yakni Kebupaten Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir.
Blok minyak strategis ini merupakan terbesar kedua di Indonesia dengan target produksi minyak tahun ini sekitar 165.000 barel per hari atau sekitar 24 persen dari produksi nasional.
Sebelumnya, Pertamina menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan produksi pascaalih kelola dengan melakukan pengeboran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu Agustus-Desember 2021 sebanyak 161 sumur yang terdiri dari 84 sumur baru dan 77 sumur eks Chevron. Selanjutnya, 2022 direncanakan akan ada tambahan kurang lebih sebanyak 500 sumur. CM
Pertamina Hulu Rokan langsung tancap gas untuk melaksanakan amanah dari Pemerintah untuk melanjutkan pengelolaan Blok Rokan dan memastikan proses operasional tidak mengalami kendala serta dapat menjaga level produksi seluruh lapangan Migas di wilayah kerja tersebut.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyambut baik proses alih kelola Blok Rokan dan memberikan ucapan selamat kepada Pertamina. Setelah lebih dari 90 tahun pengelolaannya dilakukan oleh Chevron, dan sejak 9 Agustus 2021, satu kekayaan alam Bumi Lancang Kuning berada di tangan BUMN Pertamina.
“Selamat atas kembalinya pengelolaan Blok Rokan ini ke pangkuan Ibu Pertiwi dan selamat bekerja untuk seluruh tim dari Pertamina,” ucap Presiden Jokowi dalam video berdurasi satu menit sehari setelah proses alih kelola Blok Rokan.
Presiden Jokowi juga menyemangati seluruh tim Pertamina untuk bekerja keras agar dapat menjaga keberlanjutan Blok Rokan ini sebagai penopang produksi minyak nasional serta meningkatkan kemanfaatan untuk daerah. “Saya percaya bahwa Pertamina mampu mengelola Blok Rokan ini,” kata Presiden Jokowi.
Namun orang nomor satu di Negara Kesatuan Republik Indonesia itu juga mengingatkan bahwa proses pengalihan pengelolaan ini merupakan sebuah tantangan bagi Pertamina.
“Kita ditantang untuk membuktikan kemampuan kita, jangan sampai produktivitas Blok Rokan menurun justru setelah kita kelola sendiri,” katanya.
Berdasarkan data saat ini, Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6,453 km persegi dengan 10 lapangan utama, yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, Pager. Blok Rokan membentang di lima Kabupaten di Provinsi Riau, yakni Kebupaten Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir.
Blok minyak strategis ini merupakan terbesar kedua di Indonesia dengan target produksi minyak tahun ini sekitar 165.000 barel per hari atau sekitar 24 persen dari produksi nasional.
Sebelumnya, Pertamina menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan produksi pascaalih kelola dengan melakukan pengeboran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu Agustus-Desember 2021 sebanyak 161 sumur yang terdiri dari 84 sumur baru dan 77 sumur eks Chevron. Selanjutnya, 2022 direncanakan akan ada tambahan kurang lebih sebanyak 500 sumur. CM
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda