BI: Neraca Pembayaran RI Minus 0,4 Miliar Dolar AS
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 10:57 WIB
JAKARTA - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2021 tetap baik, sehingga mendukung ketahanan eksternal. NPI pada triwulan II 2021 mengalami defisit rendah sebesar USD0,4 miliar , ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang tetap rendah dan surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.
"Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2021 mencapai USD137,1 miliar, relatif sama dibandingkan posisi pada akhir Maret 2021," kata Erwin di Jakarta, Jumat (20/8/2021).
Lalu, defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2021 tetap rendah meski meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik. Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat defisit sebesar USD2,2 miliar (0,8% dari PDB), meningkat dibandingkan dengan defisit sebesar USD1,1 miliar (0,4% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.
Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan surplus neraca barang, didukung oleh kenaikan ekspor seiring peningkatan permintaan negara mitra dagang utama dan harga komoditas dunia, di tengah kenaikan impor sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik.
Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi berupa dividen seiring perbaikan kinerja korporasi pada periode laporan. "Defisit neraca jasa juga meningkat, antara lain disebabkan oleh defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight impor barang," tandasnya.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.
"Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2021 mencapai USD137,1 miliar, relatif sama dibandingkan posisi pada akhir Maret 2021," kata Erwin di Jakarta, Jumat (20/8/2021).
Lalu, defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2021 tetap rendah meski meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik. Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat defisit sebesar USD2,2 miliar (0,8% dari PDB), meningkat dibandingkan dengan defisit sebesar USD1,1 miliar (0,4% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.
Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan surplus neraca barang, didukung oleh kenaikan ekspor seiring peningkatan permintaan negara mitra dagang utama dan harga komoditas dunia, di tengah kenaikan impor sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik.
Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi berupa dividen seiring perbaikan kinerja korporasi pada periode laporan. "Defisit neraca jasa juga meningkat, antara lain disebabkan oleh defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight impor barang," tandasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda