Pengamat Sebut Indonesia Kebanyakan Jenis Bansos

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 04:59 WIB
Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengatakan, jenis bantuan sosial (bansos) di Indonesia terlalu banyak dan tidak satu pintu dalam penyalurannya sehingga kerap tidak efektif. Foto/Dok
JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengatakan, sistem bantuan sosial (bansos) di Indonesia masih banyak jenis bansos yang aplikasinya belum merata, kurang efektif dan masih ditemukan banyak kecurangan.

“Kebanyakan bansos di Indonesia kemarin kalau tidak salah ya sampai 7 atau 9 jenis bansos tapi aplikasinya banyak data yang tidak sesuai, tidak merata yang ada malah dikorupsi,” kata Agus Pambagio saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (20/8).



Dibanding sistem bantuan sosial yang di lakukan di negara lain, terang dia hanya memberlakukan bantuan sosial dengan jumlah yang sedikit jenisnya tapi efektif penyalurannya. “Beberapa negara paling cuma satu atau dua saja saja misalnya di Amerika hanya untuk yang telah berumah tangga, udah bentuknya itu saja,” ungkapnya.



Disampaikan oleh Agus bentuk bantuan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia pun sangat bermacam-macam dibanding di negara lain. “Kalau di luar kan udah hanya uang, Indonesia kan macam-macam. Ada sembako, uang, ini itu tapi tidak efektif dan bagaimana mengawasinya. Itu kan sumber korupsi juga dan ini tak mudah,” ujarnya.



Dalam hal ini dirinya menyampaikan bahwa untuk data dan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah luar di negara lain sudah sangat jelas dan pasti. Diterangkan juga olehnya, bila penyaluran bansos di negara hanya satu pintu. Hal ini berbeda dengan Indonesia yang ada beberapa jalur sehingga mempengaruhi efisiensi pemberian bansos.

“Iya kan datanya juga sudah pasti kalau misalkan data negaranya sudah pasti, penyebarannya juga pasti sesuai dan juga tidak ada ditemukan kecurangan kecurangan dan itu minim sehingga gampang untuk dilakukan peninjauan ataupun pembagiannya,” tambahnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More