Survei Cigna: Masyarakat Makin Peduli Terhadap Kesehatan
Kamis, 07 Oktober 2021 - 10:04 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan. Hal itu terungkap dari hasil survei Skor Kesejahteraan 360° yang dilakukan Cigna secara global terhadap 18.000 responden di 21 negara pada kuartal kedua 2021, antara lain Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Indonesia.
Naiknya kepedulian masyarakat, terutama di Indonesia, terhadap kesehatan terungkap dalam hasil survei kali ini mengonfirmasi data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, terjadi pertumbuhan densitas atau premi terhadap jumlah penduduk per tahun. Jika tahun 2019 densitas tercatat Rp1,67 juta, pada 2020 naik menjadi Rp1,74 juta dan meningkat tipis pada Juni 2021 menjadi Rp1,78 juta.
Artinya, masyarakat mengeluarkan dana lebih untuk membeli asuransi dan membayar premi. Hal itu juga didukung angka pertumbuhan klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi. OJK mencatat, nilai klaim asuransi meningkat 3,97% (YoY) pada masa pandemi, yakni dari Rp47,6 triliun pada April 2020 menjadi Rp49,49 triliun pada periode yang sama 2021.
President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds mengatakan, survei itu untuk mendapat gambaran mengenai persepsi masyarakat dan harapan dalam meraih tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Dari survei ini Cigna bertujuan memberi solusi terhadap pengelolaan finansial terkait kesehatan dan kesejahteraan sesuai kebutuhan mereka.
"Ini salah satu bentuk kepedulian Cigna terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Phil Reynolds melalui siaran pers, Kamis (7/10/2021).
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil survei itu, Cigna bisa melakukan inovasi. Langkah Cigna tersebut sangat membantu nasabahnya dan itu mendorong pertumbuhan jumlah nasabah. Tercatat nasabah yang dilayani Cigna di pertengahan tahun 2019 lalu masih sekitar 1 juta, kini di tahun 2021 jumlah yang dilayani naik menjadi 1,2 juta lebih nasabah.
Hasil survei Cigna ini sejalan dengan data Kementerian Kesehatan yang menyebutkan, nilai transaksi sektor kesehatan di Indonesia setahun terakhir dari individu, instansi pemerintah, dan korporat sangat besar, tercatat mencapai Rp490 triliun.
Pandemi Covid-19 juga menyebabkan stres di masyarakat. Faktor-faktor penyebab stres yang paling utama antara lain, adanya ketidakpastian di tengah pandemi dan kekhawatiran akan kondisi keuangan pribadi dan keluarga.
Naiknya kepedulian masyarakat, terutama di Indonesia, terhadap kesehatan terungkap dalam hasil survei kali ini mengonfirmasi data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, terjadi pertumbuhan densitas atau premi terhadap jumlah penduduk per tahun. Jika tahun 2019 densitas tercatat Rp1,67 juta, pada 2020 naik menjadi Rp1,74 juta dan meningkat tipis pada Juni 2021 menjadi Rp1,78 juta.
Artinya, masyarakat mengeluarkan dana lebih untuk membeli asuransi dan membayar premi. Hal itu juga didukung angka pertumbuhan klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi. OJK mencatat, nilai klaim asuransi meningkat 3,97% (YoY) pada masa pandemi, yakni dari Rp47,6 triliun pada April 2020 menjadi Rp49,49 triliun pada periode yang sama 2021.
President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds mengatakan, survei itu untuk mendapat gambaran mengenai persepsi masyarakat dan harapan dalam meraih tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Dari survei ini Cigna bertujuan memberi solusi terhadap pengelolaan finansial terkait kesehatan dan kesejahteraan sesuai kebutuhan mereka.
"Ini salah satu bentuk kepedulian Cigna terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Phil Reynolds melalui siaran pers, Kamis (7/10/2021).
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil survei itu, Cigna bisa melakukan inovasi. Langkah Cigna tersebut sangat membantu nasabahnya dan itu mendorong pertumbuhan jumlah nasabah. Tercatat nasabah yang dilayani Cigna di pertengahan tahun 2019 lalu masih sekitar 1 juta, kini di tahun 2021 jumlah yang dilayani naik menjadi 1,2 juta lebih nasabah.
Hasil survei Cigna ini sejalan dengan data Kementerian Kesehatan yang menyebutkan, nilai transaksi sektor kesehatan di Indonesia setahun terakhir dari individu, instansi pemerintah, dan korporat sangat besar, tercatat mencapai Rp490 triliun.
Pandemi Covid-19 juga menyebabkan stres di masyarakat. Faktor-faktor penyebab stres yang paling utama antara lain, adanya ketidakpastian di tengah pandemi dan kekhawatiran akan kondisi keuangan pribadi dan keluarga.
tulis komentar anda