Hore! Kartu Prakerja Dilanjut ke Tahun Depan, Fresh Graduate Siap-siap Daftar
Senin, 11 Oktober 2021 - 20:05 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, program prakerja akan kembali dilanjutkan pada tahun depan.
Hal itu sesuai dengan keputusan Komite Cipta Kerja yang dipimpin Menko bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan selaku anggota Komite Cipta Kerja serta Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara (PA BUN) di mana anggaran Program Kartu Prakerja berada. "Hal ini telah dituangkan dalam Nota Keuangan/RAPBN 2022," kata Denidalam konferensi pers virtual, Senin (11/10/2021).
Menurut dia, program prakerja bisa membantu para lulusan baru atau fresh graduate yang hendak mencari pekerjaan. "Jadi prakerja tujuannya sesuai dengan peraturan presiden itu memang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi kerja bagi semua orang, baik itu korban PHK maupun pencari kerja baru," tuturnya.
Denni menambahkan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 90% angkatan kerja di Indonesia belum pernah mendapatkan pelatihan. Hal ini menjadi salah satu alasan program prakerja perlu dilanjutkan.
"Jadi ini prakerja membantu memberikan akses pelatihan supaya seseorang mempunyai experience tentang pelatihan itu dan memilih sendiri sesuai dengan minat dan bakat masing-masing," tuturnya.
Denni menjelaskan, ketika prakerja dimulai pada tahun 2020 jumlah penerima program tersebut mencapai 5,6 juta orang dan meningkat menjadi 5,8 juta penerima pada tahun 2021.
"Sehingga total dalam kurun waktu 1,5 tahun prakerja telah membantu 11,4 juta orang angkatan kerja untuk mengakses pelatihan yang bisa dipilih sendiri," urainya.
Hingga hari ini tercatat sudah ada lembaga pelatihan sebanyak 173 yang tergabung dalam ekosistem yang menawarkan lebih dari 400 jenis pelatihan. "PMO atau manajamen pelaksana tidak mengarahkan peserta untuk memilih perhatian tertentu, yang perlu dicatat adalah lembaga yang berkolaborasi dengan ekosistem prakerja ini adalah lembaga-lembaga yang memiliki reputasi," tandasnya.
Lihat Juga: Lowongan Kerja PT Unilever Tahun 2024 untuk SMA/SMK, Lengkap dengan Persyaratan yang Harus Dipenuhi
Hal itu sesuai dengan keputusan Komite Cipta Kerja yang dipimpin Menko bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan selaku anggota Komite Cipta Kerja serta Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara (PA BUN) di mana anggaran Program Kartu Prakerja berada. "Hal ini telah dituangkan dalam Nota Keuangan/RAPBN 2022," kata Denidalam konferensi pers virtual, Senin (11/10/2021).
Menurut dia, program prakerja bisa membantu para lulusan baru atau fresh graduate yang hendak mencari pekerjaan. "Jadi prakerja tujuannya sesuai dengan peraturan presiden itu memang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi kerja bagi semua orang, baik itu korban PHK maupun pencari kerja baru," tuturnya.
Denni menambahkan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 90% angkatan kerja di Indonesia belum pernah mendapatkan pelatihan. Hal ini menjadi salah satu alasan program prakerja perlu dilanjutkan.
"Jadi ini prakerja membantu memberikan akses pelatihan supaya seseorang mempunyai experience tentang pelatihan itu dan memilih sendiri sesuai dengan minat dan bakat masing-masing," tuturnya.
Denni menjelaskan, ketika prakerja dimulai pada tahun 2020 jumlah penerima program tersebut mencapai 5,6 juta orang dan meningkat menjadi 5,8 juta penerima pada tahun 2021.
"Sehingga total dalam kurun waktu 1,5 tahun prakerja telah membantu 11,4 juta orang angkatan kerja untuk mengakses pelatihan yang bisa dipilih sendiri," urainya.
Hingga hari ini tercatat sudah ada lembaga pelatihan sebanyak 173 yang tergabung dalam ekosistem yang menawarkan lebih dari 400 jenis pelatihan. "PMO atau manajamen pelaksana tidak mengarahkan peserta untuk memilih perhatian tertentu, yang perlu dicatat adalah lembaga yang berkolaborasi dengan ekosistem prakerja ini adalah lembaga-lembaga yang memiliki reputasi," tandasnya.
Lihat Juga: Lowongan Kerja PT Unilever Tahun 2024 untuk SMA/SMK, Lengkap dengan Persyaratan yang Harus Dipenuhi
(ind)
tulis komentar anda