Apkasi Otonomi Expo 2021 Jadi Angin Segar Kenalkan Produk Daerah
Kamis, 21 Oktober 2021 - 23:43 WIB
JAKARTA - Pameran tahunan Apkasi Otonomi Expo 2021 menjadi ajang strategis untuk mempromosikan komoditi, investasi dan pariwisata di daerah. Ajang yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ini juga diharapkan dapat mempromosikan dan mendongkrak penjualan produk-produk kreatif dari berbagai daerah.
Salah satu peserta pameran, Nuraeni, sebagai pemilik usaha batik dari kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengaku selama masa pandemi omzetnya mengalami penurunan drastis. Melalui Apkasi Otonomi Expo 2021 dia berharap dapat lebih memperkenalkan produknya sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
"Pandemi ini berdampak banget ya. Omzet saya jadi turun 80 persen, yang sebelumya per bulan Rp10 juta menjadi cuma Rp2 juta," ungkap Nuraeni saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (21/10/2021). "Bersyukur ya ada acara ini. Jadinya saya bisa promosi ke pengunjung. Harapannya bisa naikin omzet saya lagi," tuturnya.
Adapun produk yang dipamerkan yaitu batik tulis hasil karya penduduk Kabupaten Trenggalek. Dia mengungkapkan, nama-nama untuk batik tulisnya juga terinspirasi dari jajanan pasar, hasil pertanian, dan kesenian Trenggalek.
"Batik-batik di sini, tulis tangan semua. Untuk pemberian namanya kita pakai nama jajanan pasar, hasil pertanian sama kesenian dari Trenggalek," terangnya sambil memperkenalkan batiknya kepada MPI.
Pemilik batik Trenggalek ini menambahkan, ke depan pihaknya akan lebih memperluas pasar melalui platform e-commerce. Pasalnya, selama ini hanya sebatas berjualan melalui media sosial.
Dari pantauan, terdapat puluhan stand yang tersedia dan ratusan pengunjung yang datang silih berganti. Penerapan protokol kesehatan pun cukup ketat dari panitia pelaksana expo.
Sekedar informasi, kegiatan Apkasi Otonomi Expo sedianya digelar pada 7-9 Juli 2021 namun akhirnya diputuskan untuk diundur menjadi 20-22 Oktober 2021 dengan pertimbangan situasi dan kondisi Ibu Kota dan masih merebaknya pandemi Covid-19.
Salah satu peserta pameran, Nuraeni, sebagai pemilik usaha batik dari kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengaku selama masa pandemi omzetnya mengalami penurunan drastis. Melalui Apkasi Otonomi Expo 2021 dia berharap dapat lebih memperkenalkan produknya sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
"Pandemi ini berdampak banget ya. Omzet saya jadi turun 80 persen, yang sebelumya per bulan Rp10 juta menjadi cuma Rp2 juta," ungkap Nuraeni saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (21/10/2021). "Bersyukur ya ada acara ini. Jadinya saya bisa promosi ke pengunjung. Harapannya bisa naikin omzet saya lagi," tuturnya.
Adapun produk yang dipamerkan yaitu batik tulis hasil karya penduduk Kabupaten Trenggalek. Dia mengungkapkan, nama-nama untuk batik tulisnya juga terinspirasi dari jajanan pasar, hasil pertanian, dan kesenian Trenggalek.
"Batik-batik di sini, tulis tangan semua. Untuk pemberian namanya kita pakai nama jajanan pasar, hasil pertanian sama kesenian dari Trenggalek," terangnya sambil memperkenalkan batiknya kepada MPI.
Pemilik batik Trenggalek ini menambahkan, ke depan pihaknya akan lebih memperluas pasar melalui platform e-commerce. Pasalnya, selama ini hanya sebatas berjualan melalui media sosial.
Dari pantauan, terdapat puluhan stand yang tersedia dan ratusan pengunjung yang datang silih berganti. Penerapan protokol kesehatan pun cukup ketat dari panitia pelaksana expo.
Sekedar informasi, kegiatan Apkasi Otonomi Expo sedianya digelar pada 7-9 Juli 2021 namun akhirnya diputuskan untuk diundur menjadi 20-22 Oktober 2021 dengan pertimbangan situasi dan kondisi Ibu Kota dan masih merebaknya pandemi Covid-19.
(ind)
tulis komentar anda