Realisasi Implementasi B30 Capai 6,64 Juta KL hingga Kuartal III/2021
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 07:07 WIB
JAKARTA - Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, realisasi implementasi B30 hingga kuartal III/2021 mencapai 6,64 juta kilo liter (KL). Realisasi ini mencapai 72,17% dari target sebesar 9,2 juta KL. Dia optimistis hingga akhir tahun akan ada peningkatan dari implementasi B30.
"Biasanya di September, Oktober hingga akhir tahun terjadi peningkatan. Sehingga di tahun 2021 bisa mencapai sesuai yang ditargetkan di awal, yaitu 9,2 juta KL," ujarnya dalam konferensi pers, dikutip Sabtu (23/10/2021).
Ke depan, pemerintah tidak hanya mengembangkan biodiesel namun juga program biofuel lainnya seperti bensin sawit. Saat ini telah terbangun demo plant bensin sawit dengan kapasitas produksi 1.000 liter per hari yang merupakan kerja sama ITB, PT Pura Barutama, dan BPDPKS.
"Ini nanti dikembangkan bersama-sama dan sudah disiapkan di Kabupaten Musi Banyuasin dan Pelalawan. Ini akan terintegrasi antara kebun sawit di hulu dan hilir sehingga kita dapat mensubstitusi antara bensin dan minyak bumi," jelas Dadan.
Baca Juga: Indonesia Tawarkan 3 Proyek Investasi Sektor Energi Terbarukan kepada Jepang
Pemerintah juga sudah mengembangkan bioavtur dengan campuran 2,4% atau J2,4. Bioavtur ini telah dilakukan uji terbang pada September 2021 selama 9 hari menggunakan pesawat CN-235-220 milik PT Dirgantara Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan bio-CNG sebagai energi alternatif.
"Kami melihat ini bisa menjadi salah satu potensi ke depan bagaimana memanfaatkan biogas yang berasal dari limbah industri sawit. Jadi kita akan kemas biogas seperti LPG," tandasnya.
"Biasanya di September, Oktober hingga akhir tahun terjadi peningkatan. Sehingga di tahun 2021 bisa mencapai sesuai yang ditargetkan di awal, yaitu 9,2 juta KL," ujarnya dalam konferensi pers, dikutip Sabtu (23/10/2021).
Ke depan, pemerintah tidak hanya mengembangkan biodiesel namun juga program biofuel lainnya seperti bensin sawit. Saat ini telah terbangun demo plant bensin sawit dengan kapasitas produksi 1.000 liter per hari yang merupakan kerja sama ITB, PT Pura Barutama, dan BPDPKS.
"Ini nanti dikembangkan bersama-sama dan sudah disiapkan di Kabupaten Musi Banyuasin dan Pelalawan. Ini akan terintegrasi antara kebun sawit di hulu dan hilir sehingga kita dapat mensubstitusi antara bensin dan minyak bumi," jelas Dadan.
Baca Juga: Indonesia Tawarkan 3 Proyek Investasi Sektor Energi Terbarukan kepada Jepang
Pemerintah juga sudah mengembangkan bioavtur dengan campuran 2,4% atau J2,4. Bioavtur ini telah dilakukan uji terbang pada September 2021 selama 9 hari menggunakan pesawat CN-235-220 milik PT Dirgantara Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan bio-CNG sebagai energi alternatif.
"Kami melihat ini bisa menjadi salah satu potensi ke depan bagaimana memanfaatkan biogas yang berasal dari limbah industri sawit. Jadi kita akan kemas biogas seperti LPG," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda