Menperin Beberkan Kontribusi Industri Otomotif di GIIAS 2021
Kamis, 11 November 2021 - 18:46 WIB
JAKARTA - Menteri Perindustrian ( Menperin ) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar terbesar produk otomotif di ASEAN. Hal ini, tegas dia, menjadi peluang bagi pengembangan dan industrialisasi kendaraan bermotor.
"Termasuk (kendaraan) hemat energi dan ramah lingkungan sesuai dengan tren global yang sedang berkembang. Jadi kita berupaya untuk memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan, seperti yang berbasis EV. Kita juga masih punya program LCGC, yang nantinya ada lompatan teknologi hidrogen," ujar Menperin di acara GAIKINDO Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2021, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (11/11/2021).
Industri otomotif Tanah Air pun menurutnya diakui daya saingnya di kancah global. Pasar ekspor Indonesia untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih, termasuk komponennya telah mencapai lebih dari 80 negara.
"Kinerja ekspor pada periode Januari-September 2021 tercatat sebanyak 207 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai Rp37,65 triliun, kemudian 62 ribu set CKD dengan nilai Rp0,96 triliun, dan 65 juta pieces komponen dengan nilai Rp21,86 triliun," bebernya.
Menperin juga mengatakan bahwa industri otomotif tetap mampu melaju kencang di tengah hantaman pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari pertumbuhan industri alat angkutan yang mencapai 27,84% pada triwulan III 2021.
"Pertumbuhan dua digit ini dicetak oleh industri alat angkutan selama dua triwulan berturut-turut. Saya mengapresiasi sektor ini, sangat kencang pertumbuhannya," kata dia.
Menperin juga menyebutkan, angka penjualan industri otomotif ikut melesat. Pada periode Januari- September 2021, penjualan ritel mencapai 600.344 unit atau jauh di atas periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 407.390 unit. "Kenaikan yang sangat besar ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang on the right track," tegasnya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa industri otomotif mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional, sehingga menjadi sektor yang diprioritaskan pengembangannya sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Potensi industri otomotif saat ini, didukung oleh 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan total nilai investasi telah mencapai Rp71,35 triliun.
"Jumlah kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, dan lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai di sektor industri tersebut," ungkapnya.
"Termasuk (kendaraan) hemat energi dan ramah lingkungan sesuai dengan tren global yang sedang berkembang. Jadi kita berupaya untuk memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan, seperti yang berbasis EV. Kita juga masih punya program LCGC, yang nantinya ada lompatan teknologi hidrogen," ujar Menperin di acara GAIKINDO Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2021, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (11/11/2021).
Industri otomotif Tanah Air pun menurutnya diakui daya saingnya di kancah global. Pasar ekspor Indonesia untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih, termasuk komponennya telah mencapai lebih dari 80 negara.
"Kinerja ekspor pada periode Januari-September 2021 tercatat sebanyak 207 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai Rp37,65 triliun, kemudian 62 ribu set CKD dengan nilai Rp0,96 triliun, dan 65 juta pieces komponen dengan nilai Rp21,86 triliun," bebernya.
Menperin juga mengatakan bahwa industri otomotif tetap mampu melaju kencang di tengah hantaman pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari pertumbuhan industri alat angkutan yang mencapai 27,84% pada triwulan III 2021.
"Pertumbuhan dua digit ini dicetak oleh industri alat angkutan selama dua triwulan berturut-turut. Saya mengapresiasi sektor ini, sangat kencang pertumbuhannya," kata dia.
Menperin juga menyebutkan, angka penjualan industri otomotif ikut melesat. Pada periode Januari- September 2021, penjualan ritel mencapai 600.344 unit atau jauh di atas periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 407.390 unit. "Kenaikan yang sangat besar ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang on the right track," tegasnya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa industri otomotif mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional, sehingga menjadi sektor yang diprioritaskan pengembangannya sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Potensi industri otomotif saat ini, didukung oleh 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan total nilai investasi telah mencapai Rp71,35 triliun.
"Jumlah kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, dan lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai di sektor industri tersebut," ungkapnya.
(fai)
tulis komentar anda