RSPO Serukan Penyerapan Lebih Banyak Kelapa Sawit Berkelanjutan

Jum'at, 19 November 2021 - 17:33 WIB
Kunjungan virtual ke perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan kawasan konservasi orangutan yang dikelola oleh anggota RSPO. Foto/Ist
JAKARTA - Dalam rangka perayaan Hari Sawit Nasional, Sekretariat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menyelenggarakan kunjungan virtual ke perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan kawasan konservasi orangutan yang dikelola oleh anggotanya.

Acara tersebut bertujuan untuk menjelaskan dampak positif kelapa sawit bagi manusia, planet, dan kesejahteraan, bila ditanam menurut standar RSPO. Kegiatan ini digelar RSPO bersama Interchurch Organization for Development Cooperation (ICCO), PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tbk dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

Acara tersebut juga digunakan sebagai platform untuk mengajak semua pihak dalam rantai pasokan minyak sawit untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam mendorong transformasi pasar minyak sawit berkelanjutan.





"Kami ingin menunjukkan kepada para pemangku kepentingan bahwa budidaya kelapa sawit berkelanjutan bersertifikat adalah solusi praktis dan realistis untuk tantangan dan kekhawatiran yang dihadapi industri kelapa sawit," ujar Outreach & Engagement Manager RSPO Indonesia, Margareth Naulie Panggabean dalam siaran pers, Jumat (19/11/2021).

Namun, imbuh dia, ada dua sisi dari solusi ini dimana perlu ada komitmen dan penyerapan minyak sawit berkelanjutan yang lebih besar dari empat negara, yaitu India, China, Malaysia, dan Indonesia. Hal itu penting jika ingin mencapai visi bersama untuk membuat minyak sawit berkelanjutan sebagai norma.

Selama kunjungan virtual, para peserta diajak melihat dan merasakan bagaimana perkebunan kelapa sawit dikelola secara berkelanjutan, bagaimana perusahaan dan masyarakat berkolaborasi dan saling mendukung tanpa konflik. Kemudian, pengelolaan kawasan konservasi di perkebunan kelapa sawit, dan bagaimana kawasan konservasi orangutan di Indonesia dikelola secara berkelanjutan oleh anggota RSPO.

"Dalam upaya ini, kami berkolaborasi dengan para ahli, berbagai lapisan pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati dan habitat alami, melindungi dan memulihkan layanan ekosistem bagi masyarakat lokal yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka, dan meredam dampak perubahan iklim," ujar CEO PT Bumitama Gunajaya Agro Lim Gunawan Hariyanto.

Aktivitas lain pada kunjungan virtual ini adalah pra-pelepasliaran habitat orangutan di pulau-pulau di dalam Gugus Pulau Salat. CEO BOS Foundation Jamartin Sihite menyampaikan bahwa terdapat 98 orangutan yang telah menjalani tahap rehabilitasi pra-pelepasliaran di Gugus Pulau Salat, dan dari jumlah tersebut, 34 orangutan telah dilepasliarkan kembali ke alam liar.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More