Lampaui Target, Produksi Geothermal PGE Capai 3.861 GWh di Triwulan III 2021
Kamis, 25 November 2021 - 17:46 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy ( PGE ), bagian dari Subholding Pertamina New & Renewable Energy ( PNRE ), pada triwulan III 2021 berhasil mencatatkan kinerja operasional di atas target. PGE mencatatkan produksi setara listrik (electric volume produce-geothermal) sebesar 3.861 GWh, atau 2,9% di atas target triwulan III 2021 sebesar 3.752 GWh.
Pencapaian itu disebut berkat pelaksanaan operation excellence yang didukung implementasi Geothermal Integrated Management System (GIMS). Secara terinci, Area Geothermal (AG) Kamojang mencatat produksi setara listrik sebesar 1.463 GWh atau 11% di atas target triwulan III 2021 yang sebesar 1.319 Gwh. Sementara, AG Ulubelu mencatat produksi setara listrik sebesar 1.332 GWh atau lebih tinggi 3% dari target yang sebesar 1.293 GWh, dan AG Lumut Balai mencatat produksi setara listrik 336 GWh atau lebih tinggi 13% dari target sebesar 381 GWh.
"PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional menjadi 23% pada 2025 di sektor panas bumi dengan strategi bisnis yang terukur untuk menjadi world class green energy company. Ke depan, PGE menargetkan untuk mengoperasikan PLTP dengan kapasitas own operation 1,3 Giga Watt (GW) pada 2030," ungkap Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dalam keterangan tertulis, Kamis (25/11/2021).
Saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.175,7 MW. Dari total kapasitas terpasang nasional tersebut, kontribusi dari wilayah kerja PGE tercatat sebesar 88%, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui Kontrak Operasi Bersama. Sementara, potensi pengurangan emisi CO2 yang dicapai sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Lebih lanjut, Ahmad Yuniarto mengatakan, dalam pelaksanaan operasinya PGE telah berhasil mencapai lebih dari 15.000.000 jam kerja selamat. Dia menegaskan, hal ini merupakan aspek yang sangat krusial di bidang bisnis energi. "PGE Area Lahendong mendapatkan Zero Accident (Kecelakaan Nihil) Award dan Area Kamojang mendapat penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid19 di Tempat Kerja dengan Kategori Platinum dari Kementerian Ketenagakerjaan," tuturnya.
Di luar itu, tambah dia, PGE juga mendapatkan beberapa penghargaan Subroto Award dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas kontribusi dalam pengembangan panas bumi di Tanah Air. Di tahun 2021, PGE tercatat memperoleh 6 Subroto Award. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada perusahaan atas upaya pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja serta lindungan lingkungan (K3LL) panas bumi secara baik dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Di bidang manajemen mutu, lanjutnya, PGE meraih 3 penghargaan Dharma Karya ESDM. Dalam Dharma Karya ESDM ini terdapat tiga jenis tingkatan penghargaan. Pertama tingkat Utama, yang artinya telah berjasa sangat besar di sektor ESDM dan bersifat nasional. Kedua tingkat Madya, yang berarti berjasa besar di sektor ESDM, dan jasanya bersifat lintas sektoral. Dan ketiga tingkat Muda, yaitu berjasa di sektor ESDM, dan jasanya bersifat sektoral.
"Penghargaan pertama diberikan Menteri ESDM Arifin Tasrif kepada perwira PGE, yaitu Mohamad Husni Mubarok dengan penghargaan tertinggi yaitu Dharma Karya ESDM tingkat Utama. Husni merupakan satu-satunya perwakilan dari Pertamina Group yang menerima penghargaan Dharma Karya ESDM kategori Utama ini," jelasnya.
Pencapaian itu disebut berkat pelaksanaan operation excellence yang didukung implementasi Geothermal Integrated Management System (GIMS). Secara terinci, Area Geothermal (AG) Kamojang mencatat produksi setara listrik sebesar 1.463 GWh atau 11% di atas target triwulan III 2021 yang sebesar 1.319 Gwh. Sementara, AG Ulubelu mencatat produksi setara listrik sebesar 1.332 GWh atau lebih tinggi 3% dari target yang sebesar 1.293 GWh, dan AG Lumut Balai mencatat produksi setara listrik 336 GWh atau lebih tinggi 13% dari target sebesar 381 GWh.
"PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional menjadi 23% pada 2025 di sektor panas bumi dengan strategi bisnis yang terukur untuk menjadi world class green energy company. Ke depan, PGE menargetkan untuk mengoperasikan PLTP dengan kapasitas own operation 1,3 Giga Watt (GW) pada 2030," ungkap Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dalam keterangan tertulis, Kamis (25/11/2021).
Saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.175,7 MW. Dari total kapasitas terpasang nasional tersebut, kontribusi dari wilayah kerja PGE tercatat sebesar 88%, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui Kontrak Operasi Bersama. Sementara, potensi pengurangan emisi CO2 yang dicapai sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Lebih lanjut, Ahmad Yuniarto mengatakan, dalam pelaksanaan operasinya PGE telah berhasil mencapai lebih dari 15.000.000 jam kerja selamat. Dia menegaskan, hal ini merupakan aspek yang sangat krusial di bidang bisnis energi. "PGE Area Lahendong mendapatkan Zero Accident (Kecelakaan Nihil) Award dan Area Kamojang mendapat penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid19 di Tempat Kerja dengan Kategori Platinum dari Kementerian Ketenagakerjaan," tuturnya.
Di luar itu, tambah dia, PGE juga mendapatkan beberapa penghargaan Subroto Award dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas kontribusi dalam pengembangan panas bumi di Tanah Air. Di tahun 2021, PGE tercatat memperoleh 6 Subroto Award. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada perusahaan atas upaya pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja serta lindungan lingkungan (K3LL) panas bumi secara baik dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Di bidang manajemen mutu, lanjutnya, PGE meraih 3 penghargaan Dharma Karya ESDM. Dalam Dharma Karya ESDM ini terdapat tiga jenis tingkatan penghargaan. Pertama tingkat Utama, yang artinya telah berjasa sangat besar di sektor ESDM dan bersifat nasional. Kedua tingkat Madya, yang berarti berjasa besar di sektor ESDM, dan jasanya bersifat lintas sektoral. Dan ketiga tingkat Muda, yaitu berjasa di sektor ESDM, dan jasanya bersifat sektoral.
"Penghargaan pertama diberikan Menteri ESDM Arifin Tasrif kepada perwira PGE, yaitu Mohamad Husni Mubarok dengan penghargaan tertinggi yaitu Dharma Karya ESDM tingkat Utama. Husni merupakan satu-satunya perwakilan dari Pertamina Group yang menerima penghargaan Dharma Karya ESDM kategori Utama ini," jelasnya.
tulis komentar anda