Emas, Kontrakan, dan Minyak Goreng Bikin Harga-harga Melambung

Rabu, 01 Desember 2021 - 23:50 WIB
Harga sewa rumah dan kontrakan turut menyumbang inflasi. Foto/rumah123.com
JAKARTA - Dari data Badan Pusat Statistik ( BPS ) terungkap Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm). Angka itu meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm).

Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok inti, yaitu volatile food dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy).





Inflasi diprakirakan berada di batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022.

"Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta (1/12/2021).

Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi oleh komoditas emas perhiasan, sewa rumah, dan kontrak rumah seiring pergerakan harga emas global dan peningkatan mobilitas masyarakat.

Secara tahunan, inflasi inti November 2021 tercatat sebesar 1,44% (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,33% (yoy). Inflasi inti tetap rendah di tengah permintaan domestik yang mulai meningkat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.

Kelompok volatile food mengalami inflasi 1,19% (mtm) pada November 2021, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,07% (mtm). Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak goreng seiring berlanjutnya kenaikan harga crude palm oil (CPO) global. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat 3,05% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,16% (yoy).



Kelompok administered prices pada November 2021 mencatat inflasi 0,37% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,33% (mtm). Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi angkutan udara dan rokok kretek filter akibat mobilitas udara yang membaik sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas dan berlanjutnya dampak kenaikan cukai tembakau.

"Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 1,69% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,47% (yoy)," tandas Erwin.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More