Harga Rokok Tahun Depan Rp40.100 per Bungkus, Cek Fakta Sebenarnya
Selasa, 14 Desember 2021 - 11:52 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok untuk tahun 2022. Adapun tarif cukai naik rata-rata 12%, sedangkan untuk sigaret kretek tangan (SKT) kenaikan maksimal 4,5%. Kenaikan tarif cukai rokok ini sudah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut fakta-fakta cukai rokok naik yang dirangkum di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
1. Alasan Menaikkan Tarif Cukai Tembakau
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan menaikkan tarif cukai tembakau. Menurutnya, kenaikan cukai bisa membantu penerimaan cukai makin bertambah.
Sebagai informasi, rata-rata kenaikan tarif cukai rokok untuk tahun 2022 mencapai 12%. Meski naik, rata-rata kenaikannya lebih rendah dibanding tahun 2021, yaitu 12,5%. "Bisa membantu masyarakat miskin," kata Sri Mulyani dalam video virtual.
Baca Juga: Cukai Naik, Harga Rokok Tahun Depan Tembus Rp40.100 per Bungkus
2. Pemerintah Pertimbangkan 4 Dimensi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah memiliki setidaknya 4 dimensi yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan kenaikan tarif cukai rokok pada tahun depan.
Dimensi pertama yang dipertimbangkan, yakni soal kesehatan masyarakat. Pemerintah ingin cukai rokok mampu mengurangi prevalensi merokok, terutama pada anak yang ditargetkan turun menjadi 8,7% pada 2024.
Kedua, tenaga kerja pada industri rokok. Tenaga kerja tersebut terutama pada industri yang memproduksi rokok kretek tangan karena proses pelintingannya masih manual.
Berikut fakta-fakta cukai rokok naik yang dirangkum di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
1. Alasan Menaikkan Tarif Cukai Tembakau
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan menaikkan tarif cukai tembakau. Menurutnya, kenaikan cukai bisa membantu penerimaan cukai makin bertambah.
Sebagai informasi, rata-rata kenaikan tarif cukai rokok untuk tahun 2022 mencapai 12%. Meski naik, rata-rata kenaikannya lebih rendah dibanding tahun 2021, yaitu 12,5%. "Bisa membantu masyarakat miskin," kata Sri Mulyani dalam video virtual.
Baca Juga: Cukai Naik, Harga Rokok Tahun Depan Tembus Rp40.100 per Bungkus
2. Pemerintah Pertimbangkan 4 Dimensi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah memiliki setidaknya 4 dimensi yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan kenaikan tarif cukai rokok pada tahun depan.
Dimensi pertama yang dipertimbangkan, yakni soal kesehatan masyarakat. Pemerintah ingin cukai rokok mampu mengurangi prevalensi merokok, terutama pada anak yang ditargetkan turun menjadi 8,7% pada 2024.
Kedua, tenaga kerja pada industri rokok. Tenaga kerja tersebut terutama pada industri yang memproduksi rokok kretek tangan karena proses pelintingannya masih manual.
Lihat Juga :
tulis komentar anda