Resep UMKM Mukena Zianisa Dongkrak Penjualan Hingga 40 Persen Saat Pandemi
Selasa, 14 Desember 2021 - 23:36 WIB
JAKARTA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor paling terdampak pandemi virus Corona (Covid-19). Tak sedikit UMKM yang gulung tikar dan terpaksa merumahkan para pekerjanya. Meski demikian, masih ada peluang bagi pelaku UMKM untuk bertahan dan berkembang di era kenormalan baru.
Salah satu UMKM yang berhasil survive dari badai pandemi adalah Mukena Zianisa. Brand Manager Mukena Zianisa Dyah Amalia mengatakan, pihaknya terus menggali berbagai potensi untuk berjuang pada kondisi sulit ini.
“Kami berupaya untuk tidak mengurangi jumlah tenaga kerja. Bahkan terpacu untuk bisa mempertahankan usaha lokal ini,” ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Selasa (14/12/2021).
Menurut Dyah, pelaku UMKM harus lincah beradaptasi dengan kondisi saat ini. Contohnya dalam hal pemasaran dan penjualan produk yang dulunya terfokus kepada pada jualan konvensional (offline), kini harus bisa beralih dan mengadopsi penjualan secara daring (online). “Seiring meningkatnya digitalisasi, e-commerce menjadi peluang yang paling menjanjikan saat ini,” ungkapnya.
Dyah mengakui, memaksimalkan layanan yang ditawarkan platform e-commerce bukanlah hal yang mudah. Upaya kerja sama mendidik UMKM dalam menggunakan layanan digital masih menjadi tantangan. Padahal, membangun kerja sama antara UMKM dengan para relation manager e-commerce menjadi hal yang paling dibutuhkan.
Melalui kemitraan dengan beberapa platform e-commerce, kata Dyah, sumber daya manusia (SDM) atau pekerja di Mukena Zianisa berkesempatan mendapatkan beberapa pelatihan dari pihak e-commerce tersebut.
"Pengaplikasian pelatihan yang diterima dari pihak e-commerce tersebut adalah wujud dari upaya Mukena Zianisa untuk mengembangkan kemampuan SDM serta memajukan bisnis lokal," ucapnya.
Salah satu UMKM yang berhasil survive dari badai pandemi adalah Mukena Zianisa. Brand Manager Mukena Zianisa Dyah Amalia mengatakan, pihaknya terus menggali berbagai potensi untuk berjuang pada kondisi sulit ini.
“Kami berupaya untuk tidak mengurangi jumlah tenaga kerja. Bahkan terpacu untuk bisa mempertahankan usaha lokal ini,” ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Selasa (14/12/2021).
Menurut Dyah, pelaku UMKM harus lincah beradaptasi dengan kondisi saat ini. Contohnya dalam hal pemasaran dan penjualan produk yang dulunya terfokus kepada pada jualan konvensional (offline), kini harus bisa beralih dan mengadopsi penjualan secara daring (online). “Seiring meningkatnya digitalisasi, e-commerce menjadi peluang yang paling menjanjikan saat ini,” ungkapnya.
Dyah mengakui, memaksimalkan layanan yang ditawarkan platform e-commerce bukanlah hal yang mudah. Upaya kerja sama mendidik UMKM dalam menggunakan layanan digital masih menjadi tantangan. Padahal, membangun kerja sama antara UMKM dengan para relation manager e-commerce menjadi hal yang paling dibutuhkan.
Melalui kemitraan dengan beberapa platform e-commerce, kata Dyah, sumber daya manusia (SDM) atau pekerja di Mukena Zianisa berkesempatan mendapatkan beberapa pelatihan dari pihak e-commerce tersebut.
"Pengaplikasian pelatihan yang diterima dari pihak e-commerce tersebut adalah wujud dari upaya Mukena Zianisa untuk mengembangkan kemampuan SDM serta memajukan bisnis lokal," ucapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda