Masuki New Normal, Pelindo III Ajak Investor Korea Berinvestasi
Senin, 08 Juni 2020 - 21:08 WIB
JAKARTA - Memasuki tahapan kenormalan baru ( New Normal ), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III bergerak cepat dan produktif dengan menarik investor dari luar negeri. Pelindo III bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara daring telah melakukan penandatanganan Non Disclosure Agreement (NDA) dengan perusahaan SK Engineering and Construction dari Korea.
Kegiatan penandatanganan dilakukan secara daring dari tiga lokasi yang berbeda yaitu BKPM dari Jakarta, Pelindo III dari Surabaya, dan SK Engineering and Construction dari Korea. Pelindo III bersama perusahaan Korea tersebut berencana akan membangun fasilitas cold storage/gudang pendingin dengan teknologi pemanfaatan gas alam cair (LNG) di Terminal Teluk Lamong (TTL).
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani mengapresiasi Pelindo III dan SK Engineering and Construction yang tetap optimistis melakukan kerja sama investasi di tengah pandemi.
"Saya sangat menghargai jalinan kerja sama antara Pelindo III dengan SK Engineering and Construction karena walaupun di tengah pandemi Covid-19. Semua masih menunjukkan langkah positif untuk berinvestasi di Indonesia. Ini sangat penting, tidak hanya untuk BKPM, tetapi juga untuk Indonesia sebagai negara, ini juga menunjukkan hubungan yang baik antara Korea dan Indonesia dan berharap dapat melihat semakin banyak kerja sama dimasa depan," ujar Farah dalam keterangan tertulis, Senin (8/6/2020).
(Baca Juga: Bahlil: Investasi Kembali Berjalan di Era New Normal)
Apresiasi atas komitmen Pelindo III dan SK Engineering and Construction juga diutarakan Anggota Komite BKPM Yukki Nugrahawan Hanafi. Dia menegaskan, komitmen dari semua pihak saat ini sangat diperlukan untuk mendorong ekonomi.
"Saya ucapkan selamat untuk Pelindo III dan SK Engineering and Construction yang melakukan penandatanganan NDA meskipun di tengah pandemi ini. Semoga ke depan dan tidak lama lagi dapat dilanjutkan ke MoU dan segera terealisasi kerja sama yang baik antar dua perusahaan dan dua negara ini," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Toto Nugroho menyebut kerja sama ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan nilai dari masing-masing perusahaan dan mempererat hubungan antardua negara, antara Indonesia dan Korea. Dia menegaskan, pascapandemi Covid-19, kesempatan untuk berusaha akan semakin luas.
(Baca Juga: Skenario New Normal, Pelindo III Terapkan Layanan Berbasis Online)
"Terima kasih kepada SK Engineering and Construction yang telah tertarik dan bersedia untuk melakukan penjajakan lebih dalam dimana dengan dilakukan penandatanganan NDA maka akan selanjutnya kedua belah pihak akan menindaklanjuti lebih dalam dengan membuat tim yang tugasnya untuk melakukan pembahasan lebih detail, dan semoga dengan kerja sama ini nantinya dapat menambah nilai ekonomi untuk perusahaan dan untuk kedua negara," ujar Toto.
Adanya fasilitas cold storage ini diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna jasa pelabuhan di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya. Pembangunan fasilitas ini dirasa sangat penting untuk menjaga ketersediaan logistik bahan pangan seperti daging, ikan, sayur dan buah yang memerlukan mesin pendingin agar lebih awet dan tidak mudah busuk sehingga dapat menekan biaya.
Kegiatan penandatanganan dilakukan secara daring dari tiga lokasi yang berbeda yaitu BKPM dari Jakarta, Pelindo III dari Surabaya, dan SK Engineering and Construction dari Korea. Pelindo III bersama perusahaan Korea tersebut berencana akan membangun fasilitas cold storage/gudang pendingin dengan teknologi pemanfaatan gas alam cair (LNG) di Terminal Teluk Lamong (TTL).
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani mengapresiasi Pelindo III dan SK Engineering and Construction yang tetap optimistis melakukan kerja sama investasi di tengah pandemi.
"Saya sangat menghargai jalinan kerja sama antara Pelindo III dengan SK Engineering and Construction karena walaupun di tengah pandemi Covid-19. Semua masih menunjukkan langkah positif untuk berinvestasi di Indonesia. Ini sangat penting, tidak hanya untuk BKPM, tetapi juga untuk Indonesia sebagai negara, ini juga menunjukkan hubungan yang baik antara Korea dan Indonesia dan berharap dapat melihat semakin banyak kerja sama dimasa depan," ujar Farah dalam keterangan tertulis, Senin (8/6/2020).
(Baca Juga: Bahlil: Investasi Kembali Berjalan di Era New Normal)
Apresiasi atas komitmen Pelindo III dan SK Engineering and Construction juga diutarakan Anggota Komite BKPM Yukki Nugrahawan Hanafi. Dia menegaskan, komitmen dari semua pihak saat ini sangat diperlukan untuk mendorong ekonomi.
"Saya ucapkan selamat untuk Pelindo III dan SK Engineering and Construction yang melakukan penandatanganan NDA meskipun di tengah pandemi ini. Semoga ke depan dan tidak lama lagi dapat dilanjutkan ke MoU dan segera terealisasi kerja sama yang baik antar dua perusahaan dan dua negara ini," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Toto Nugroho menyebut kerja sama ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan nilai dari masing-masing perusahaan dan mempererat hubungan antardua negara, antara Indonesia dan Korea. Dia menegaskan, pascapandemi Covid-19, kesempatan untuk berusaha akan semakin luas.
(Baca Juga: Skenario New Normal, Pelindo III Terapkan Layanan Berbasis Online)
"Terima kasih kepada SK Engineering and Construction yang telah tertarik dan bersedia untuk melakukan penjajakan lebih dalam dimana dengan dilakukan penandatanganan NDA maka akan selanjutnya kedua belah pihak akan menindaklanjuti lebih dalam dengan membuat tim yang tugasnya untuk melakukan pembahasan lebih detail, dan semoga dengan kerja sama ini nantinya dapat menambah nilai ekonomi untuk perusahaan dan untuk kedua negara," ujar Toto.
Adanya fasilitas cold storage ini diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna jasa pelabuhan di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya. Pembangunan fasilitas ini dirasa sangat penting untuk menjaga ketersediaan logistik bahan pangan seperti daging, ikan, sayur dan buah yang memerlukan mesin pendingin agar lebih awet dan tidak mudah busuk sehingga dapat menekan biaya.
(fjo)
tulis komentar anda