Omicron Masuk RI, Ekonom Ingatkan Dampaknya ke Pemulihan Ekonomi
Kamis, 16 Desember 2021 - 21:56 WIB
JAKARTA - Varian virus baru dari Covid-19 yaitu Omicron telah masuk ke Indonesia. Dengan kondisi seperti ini, pengamat ekonomi mewanti-wanti pemulihan ekonomi tahun 2022 akan terganggu jika pemerintah tidak sigap mengantisipasi penyebarannya.
"Pemerintah jangan sampai lengah, karena ancaman varian baru kalau tidak diantisipasi penyebarannya bisa ganggu pemulihan ekonomi tahun 2022," kata ekonom yang juga Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Kamis (16/12/2021).
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata dia, pengetatan dan pembatasan kegiatan masyarakat akan berdampak pada perekonomian, seperti konsumsi macet dan logistik juga terhambat.
Maka, menurut Bhima, pemerintah harus segera menyiapkan stimulus kesehatan untuk antisipasi kondisi terburuk. Sementara dari sisi ekonomi, dia mengimbau agar pemerintah jangan terburu buru memangkas bantuan sosial (bansos) khususnya bansos tunai dan bantuan subsidi upah kepada masyarakat. "Stimulus yang nilainya setara 2021 masih diperlukan hingga perekonomian benar-benar tumbuh solid," tandasnya.
Bhima menambahkan, meski varian Omicron sudah masuk di Indonesia, efeknya masih kecil selama penularan terkendali dan tidak menimbulkan dampak seperti varian Delta. "Yang terpenting antisipasinya, dan penegakan prokes serta vaksinasi terus dijalankan di daerah yang rawan," pungkasnya.
"Pemerintah jangan sampai lengah, karena ancaman varian baru kalau tidak diantisipasi penyebarannya bisa ganggu pemulihan ekonomi tahun 2022," kata ekonom yang juga Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Kamis (16/12/2021).
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata dia, pengetatan dan pembatasan kegiatan masyarakat akan berdampak pada perekonomian, seperti konsumsi macet dan logistik juga terhambat.
Maka, menurut Bhima, pemerintah harus segera menyiapkan stimulus kesehatan untuk antisipasi kondisi terburuk. Sementara dari sisi ekonomi, dia mengimbau agar pemerintah jangan terburu buru memangkas bantuan sosial (bansos) khususnya bansos tunai dan bantuan subsidi upah kepada masyarakat. "Stimulus yang nilainya setara 2021 masih diperlukan hingga perekonomian benar-benar tumbuh solid," tandasnya.
Bhima menambahkan, meski varian Omicron sudah masuk di Indonesia, efeknya masih kecil selama penularan terkendali dan tidak menimbulkan dampak seperti varian Delta. "Yang terpenting antisipasinya, dan penegakan prokes serta vaksinasi terus dijalankan di daerah yang rawan," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda