Rezeki Nomplok dari Bioflok, Sukses TJSL PEP Tanjung Field di Tabalong

Kamis, 16 Desember 2021 - 22:14 WIB
Juhin bersama rekan-rekan sekelompoknya di Pusat Pembudidayaan Perikanan Desa Kapar Inovatif (Peri Sakti), Tabalong, Kalimantan Selatan. Foto/M Faizal
JAKARTA - Program tanggung jawab sosial dan lingkungan ( TJSL ) sejatinya adalah perwujudan komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan di sekitar wilayah operasinya. Jika diterapkan dengan sungguh-sungguh, dampaknya akan sangat terasa bagi masyarakat sekitar, bahkan wilayah yang lebih luas.

Hal itu dibuktikan sendiri oleh masyarakat Desa Kapar, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Desa yang berada di area Ring 1 PT Pertamina EP ( PEP ) Tanjung Field itu merasakan berkah dari implementasi program TJSL di lingkungannya.





Juhin, ketua kelompok pembudidaya ikan binaan PEP Tanjung Field melalui Program Pusat Pembudidayaan Perikanan Desa Kapar Inovatif (Peri Sakti), dalam sharing session secara virtual dengan media pada Kamis (16/12/2021), menceritakan kisah sukses tersebut. "Awalnya, seperti yang lain saya memelihara ikan di kolam tanah pada 2019. Tapi hasilnya kurang memuaskan," tuturnya.

Menurut Juhin, penggunaan kolam tanah untuk memelihara ikan banyak kendala. Salah satunya karena lokasi kolam yang berdekatan dengan lahan industri dan pertambangan, sehingga setiap kali banjir limbahnya masuk ke kolam dan membuat ikan-ikan peliharaannya banyak yang mati.

Sampai, pada 2020 Juhin bersama-sama rekan-rekan sedesanya bersentuhan dengan unit bisnis PT Pertamina Hulu Indonesia, yakni PEP Tanjung Field. Melalui pemetaan sosial yang cermat, dibuatlah Program Pusat Pembudidayaan Perikanan Desa Kapar Inovatif (Peri Sakti) yang menerapkan dengan sistem bioflok.

Juhin beserta rekan-rekannya pun membuat kelompok kerja untuk kemudian diajarkan sistem bioflok dengan membudidayakan ikan dalam terpal bundar. Bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.

"Tidak hanya menekan biaya pakan, pendapatan anggota kelompok pembudidaya perikanan di Desa Kapar meningkat drstis melalui inovasi sistem bioflok yang diinisiasi PEP Tanjung Field ini," ujarnya.

Menurut dia, sejumlah keunggulan yang dirasakan anggota Kelompok Peri Sakti dari inovasi bioflok antara lain kemampuan mengelola limbah organik menjadi pupuk cair, penghematan pemberian pakan yang sangat signifikan, serta biaya budidaya ikan yang turun drastis, dari sekitar Rp12 juta pada kolan tanah menjadi hanya Rp4 juta per kolam terpal dalam sekali periode panen.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More