Umrah Gagal Lagi dan Lagi, Asosiasi Penyelenggara Sudah Diajak Rapat
Minggu, 19 Desember 2021 - 11:14 WIB
JAKARTA - Jamaah asal Indonesia untuk kesekian kalinya kembali gagal untuk melakukan ibadah umrah ke Tanah Suci. Terkait hal ini, Kementerian Agama (Kemenag) telah melakukan rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
Pemerintah melalui Kementerian Agama menyatakan Pemberangkatan jamaah umrah Indonesia kembali ditunda hingga tahun 2022. Penundaan ini lantaran meningkatnya lagi risiko pandemi Covid-19 setelah menyebarnya varian baru omicron.
Direktur jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan, keputusan ini diambil usai adanya imbauan dari Presiden RI dan arahan Menteri Agama agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dan mengutaman keselamatan dari jemaah.
"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan dan keselamatan jemaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief saat dihubungi MPI, Minggu (19/12/2021).
Menurut Hilman Latief, Kemenag telah menggelar rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
“Secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri. Ada kekecewaan dan kesedihan karena rencana umrah sudah lama tertunda. Namun, semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru,” ujarnya.
Sebagai regulator dan pengawas penyelenggaraan ibadah umrah, lanjut Hilman, Kemenag terus melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk terus mengupayakan terselenggaranya ibadah umrah yang sehat dan aman.
"Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri terlebih ada omicron," terang Hilman.
Sebagai informasi, sebelumnya pemberangkatan umrah perdana setelah wabah Covid-19 direncanakan akan dilakukan pada 23 Desember 2021 mendatang.
"Penundaan ini tentu keputusan yang pahit. Tapi ini dilakukan demi kebaikan bersama. Kami harap semua bisa memahami dan semoga ada hikmah dari keputusan ini dan kita berharap semua berangsur membaik," tandasnya.
Pemerintah melalui Kementerian Agama menyatakan Pemberangkatan jamaah umrah Indonesia kembali ditunda hingga tahun 2022. Penundaan ini lantaran meningkatnya lagi risiko pandemi Covid-19 setelah menyebarnya varian baru omicron.
Direktur jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan, keputusan ini diambil usai adanya imbauan dari Presiden RI dan arahan Menteri Agama agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dan mengutaman keselamatan dari jemaah.
"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan dan keselamatan jemaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief saat dihubungi MPI, Minggu (19/12/2021).
Menurut Hilman Latief, Kemenag telah menggelar rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
“Secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri. Ada kekecewaan dan kesedihan karena rencana umrah sudah lama tertunda. Namun, semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru,” ujarnya.
Sebagai regulator dan pengawas penyelenggaraan ibadah umrah, lanjut Hilman, Kemenag terus melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk terus mengupayakan terselenggaranya ibadah umrah yang sehat dan aman.
"Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri terlebih ada omicron," terang Hilman.
Sebagai informasi, sebelumnya pemberangkatan umrah perdana setelah wabah Covid-19 direncanakan akan dilakukan pada 23 Desember 2021 mendatang.
"Penundaan ini tentu keputusan yang pahit. Tapi ini dilakukan demi kebaikan bersama. Kami harap semua bisa memahami dan semoga ada hikmah dari keputusan ini dan kita berharap semua berangsur membaik," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda