PLN Selesaikan 27 Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan di Sulawesi
Rabu, 29 Desember 2021 - 19:24 WIB
MAKASSAR - Sebanyak 27 proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan (PIK) di Pulau Sulawesi dengan nilai Rp3,3 triliun berhasil diselesaikan PT PLN (Persero) sepanjang tahun 2021. Capaian itu merupakan wujud komitmen dari PLN untuk memastikan keandalan pasokan listrik.
Total 27 infrastruktur tersebut masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Terdiri dari 11 Gardu Induk (GI) dengan total kapasitas 700 MVA, 12 Jaringan Transmisi sepanjang 819,47 kms, dan 4 Pembangkit berkapasitas 590 MW. Persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari seluruh proyek yang terselesaikan mencapai 75,03% atau setara dengan Rp 2,5 Triliun.
Direktur Mega Project dan Energi Baru Terbarukan (EBT) PLN , Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan PLN terus berkomitmen dalam menyelesaikan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan yang menjadi Proyek Strategis Nasional meskipun sempat diterpa berbagai kendala.
Wiluyo memberikan presiasi kepada seluruh insan PLN yang telah berkontribusi dalam usaha penyediaan pasokan listrik yang andal bagi pelanggan. Hal itu, kata dia, juga selaras dengan Nawacita yang dicanangkan pemerintah.
"Selain itu Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan menjadi modal utama dalam pemulihan ekonomi nasional, mengingat sampai saat ini Indonesia masih berada di tengah pandemi," tambah Wiluyo.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis menjelaskan Pembangunan Infastruktur Ketenagalistrikan bertujuan untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi pelanggan, meningkatkan bauran energi terbarukan dan mendukung program pemerintah guna mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
"Dari 590 MW Proyek Pembangkit yang berhasil rampung pada tahun ini, 350 MW di antaranya merupakan Energi Baru Terbarukan, serta mendorong investasi dengan mempersiapkan pasokan listrik bagi pelanggan smelter di Sulawesi," urai Anis.
Dia menambahkan, tujuan tersebut tentunya sejalan dengan program transformasi PLN yang salah satunya pilar Green, di mana PLN sedang berupaya untuk melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan transisi energi.
Total 27 infrastruktur tersebut masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Terdiri dari 11 Gardu Induk (GI) dengan total kapasitas 700 MVA, 12 Jaringan Transmisi sepanjang 819,47 kms, dan 4 Pembangkit berkapasitas 590 MW. Persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari seluruh proyek yang terselesaikan mencapai 75,03% atau setara dengan Rp 2,5 Triliun.
Direktur Mega Project dan Energi Baru Terbarukan (EBT) PLN , Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan PLN terus berkomitmen dalam menyelesaikan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan yang menjadi Proyek Strategis Nasional meskipun sempat diterpa berbagai kendala.
Wiluyo memberikan presiasi kepada seluruh insan PLN yang telah berkontribusi dalam usaha penyediaan pasokan listrik yang andal bagi pelanggan. Hal itu, kata dia, juga selaras dengan Nawacita yang dicanangkan pemerintah.
"Selain itu Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan menjadi modal utama dalam pemulihan ekonomi nasional, mengingat sampai saat ini Indonesia masih berada di tengah pandemi," tambah Wiluyo.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis menjelaskan Pembangunan Infastruktur Ketenagalistrikan bertujuan untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi pelanggan, meningkatkan bauran energi terbarukan dan mendukung program pemerintah guna mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
"Dari 590 MW Proyek Pembangkit yang berhasil rampung pada tahun ini, 350 MW di antaranya merupakan Energi Baru Terbarukan, serta mendorong investasi dengan mempersiapkan pasokan listrik bagi pelanggan smelter di Sulawesi," urai Anis.
Dia menambahkan, tujuan tersebut tentunya sejalan dengan program transformasi PLN yang salah satunya pilar Green, di mana PLN sedang berupaya untuk melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan transisi energi.
tulis komentar anda