Kembangkan Bandara Kualanamu, AP II Tepis Boyong Ratusan TKA
Jum'at, 31 Desember 2021 - 00:32 WIB
Angkasa Pura II menepis memboyong TKA untuk pengembangan Bandara Kualanamu. Foto/Dok
MEDAN - PT Angkasa Pura II (Persero) melalui anak usahanya, PT Angkasa Pura Aviasi, akan melibatkan tenaga kerja lokal dalam pengembangan Bandara Internasional Kualanamu bersama GMR Airports Consortium. Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Haris memastikan kemitraan dengan GMR bakal memanfaatkan potensi domestik untuk mengejar pertumbuhan di wilayah sekitar.
"GMR melihat ada potensi yang besar, tapi kami memanfaatkan potensi tenaga kerja lokal yang ada di Indonesia," kata Haris menjawab pertanyaan MNC Portal Indonesia, di Press Room, Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Kamis (30/12/2021).
Haris juga menjamin para tenaga kerja yang telah ada sebelumnya atau existing akan terus dimanfaatkan seluruhnya.
"Jadi kami jamin bahwa kemitraan strategis ini semua tenaga existing akan kita pakai semua, jadi tidak ada yang dikesampingkan," lanjutnya.
Bicara ihwal potensi masuknya tenaga kerja asing (TKA), Haris menegaskan bahwa TKA hanya digunakan di sejumlah posisi kunci atau key level position. Dengan demikian, Haris mengharapkan serapan tenaga kerja di wilayah pengembangan bandara dapat berjalan secara maksimal.
"Jadi tidak ada boyongan ratusan tenaga kerja asing, tidak ada. Mereka hanya ditempatkan di key level position saja, jadi kurang lebih ada 8-10 orang saja," tegas Haris.
"GMR melihat ada potensi yang besar, tapi kami memanfaatkan potensi tenaga kerja lokal yang ada di Indonesia," kata Haris menjawab pertanyaan MNC Portal Indonesia, di Press Room, Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Kamis (30/12/2021).
Haris juga menjamin para tenaga kerja yang telah ada sebelumnya atau existing akan terus dimanfaatkan seluruhnya.
"Jadi kami jamin bahwa kemitraan strategis ini semua tenaga existing akan kita pakai semua, jadi tidak ada yang dikesampingkan," lanjutnya.
Bicara ihwal potensi masuknya tenaga kerja asing (TKA), Haris menegaskan bahwa TKA hanya digunakan di sejumlah posisi kunci atau key level position. Dengan demikian, Haris mengharapkan serapan tenaga kerja di wilayah pengembangan bandara dapat berjalan secara maksimal.
"Jadi tidak ada boyongan ratusan tenaga kerja asing, tidak ada. Mereka hanya ditempatkan di key level position saja, jadi kurang lebih ada 8-10 orang saja," tegas Haris.
(uka)
tulis komentar anda