Dibayangi Omicron, Bagaimana Prospek Saham Sektor Kesehatan?
Senin, 10 Januari 2022 - 16:45 WIB
JAKARTA - Indeks emiten sektor kesehatan mulai menguji level-level tertinggi, melanjutkan tren sejak Agustus 2021 yang terus naik. Dibayangi varian Omicron , saham-saham sektor kesehatan diprediksi masih berpotensi menguat.
"Mungkin dalam 1-2 hari ini masih ada kenaikan dan mungkin barangkali juga nanti dikaitkan juga dengan berita-berita makro yang ada dan itu mungkin terjadi koreksi-koreksi, tetapi untuk IDX Health ini selama dia tidak turun di bawah 1460 maka potensi dia membuat all time high itu masih cukup tinggi," kata VP Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Al Fatih, dalam 2nd Session Closing IDX, Senin (10/1/2022).
Menurut Al Fatih, tren kenaikan saham-saham kesehatan juga dipengaruhi oleh momentum penanganan Covid-19 dan sedikit goncangan saat pengumuman suku bunga. Akan tetapi, potensi kenaikannya menurut dia masih cukup besar. "Dengan catatan meskipun ada koreksi tapi tidak turun di bawah 1.460 untuk IDX Health," katanya.
Momentum penanganan Covid-19 dengan adanya vaksin booster menurutnya mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan juga emiten-emiten sektor kesehatan. Menurutnya, di kelompok masyarakat mampu, keinginan untuk mendapatkan vaksin booster cukup besar.
"Jadi dengan adanya partisipasi swasta saya rasa pendapatannya akan meningkat, karena sebelumnya dari biaya pemerintah jadi biaya marginnya lebih terbatas," ujarnya.
Al Fatih menilai, tingginya kebutuhan akan kesehatan itu seringkali membuat harga tidak rasional. Dengan demikian, kata dia, ada beberapa sektor yang diuntungkan oleh fenomena ini.
Menurut Al Fatih, untuk saham sektor kesehatan, di antaranya PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih memiliki ruang penguatan meski terbatas. Sedangkan saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), targetnya jauh lebih tinggi dan terlihat ada tren kenaikan ke depannya.
"Mungkin dalam 1-2 hari ini masih ada kenaikan dan mungkin barangkali juga nanti dikaitkan juga dengan berita-berita makro yang ada dan itu mungkin terjadi koreksi-koreksi, tetapi untuk IDX Health ini selama dia tidak turun di bawah 1460 maka potensi dia membuat all time high itu masih cukup tinggi," kata VP Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Al Fatih, dalam 2nd Session Closing IDX, Senin (10/1/2022).
Baca Juga
Menurut Al Fatih, tren kenaikan saham-saham kesehatan juga dipengaruhi oleh momentum penanganan Covid-19 dan sedikit goncangan saat pengumuman suku bunga. Akan tetapi, potensi kenaikannya menurut dia masih cukup besar. "Dengan catatan meskipun ada koreksi tapi tidak turun di bawah 1.460 untuk IDX Health," katanya.
Momentum penanganan Covid-19 dengan adanya vaksin booster menurutnya mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan juga emiten-emiten sektor kesehatan. Menurutnya, di kelompok masyarakat mampu, keinginan untuk mendapatkan vaksin booster cukup besar.
"Jadi dengan adanya partisipasi swasta saya rasa pendapatannya akan meningkat, karena sebelumnya dari biaya pemerintah jadi biaya marginnya lebih terbatas," ujarnya.
Al Fatih menilai, tingginya kebutuhan akan kesehatan itu seringkali membuat harga tidak rasional. Dengan demikian, kata dia, ada beberapa sektor yang diuntungkan oleh fenomena ini.
Menurut Al Fatih, untuk saham sektor kesehatan, di antaranya PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih memiliki ruang penguatan meski terbatas. Sedangkan saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), targetnya jauh lebih tinggi dan terlihat ada tren kenaikan ke depannya.
tulis komentar anda