PT Vale Bina Ratusan Warga Ikut Program UKBM Herbal

Senin, 24 Januari 2022 - 09:04 WIB
Hingga akhir Juni 2021, PT Vale telah membina sedikitnya 323 orang untuk mengikuti program UKBM Herbal di area pemberdayaan. Foto: Dok PT Vale Indonesia
MALILI - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) berkomitmen melaksanakan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) secara berkelanjutan. Tujuannya, antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan dan membangun kemandirian masyarakat di area pemberdayaan.

Di bidang kesehatan, salah satu kegiatan unggulan PPM PT Vale adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Berbasis Herbal yang berlangsung sejak 2016. Sejauh ini, sudah ratusan warga di area pemberdayaan yang dibina mengikuti program UKBM Herbal.

Melalui UKBM Herbal, PT Vale memperkenalkan budi daya dan pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA), dengan dibantu pendampingan dari Yayasan Aliksa serta dukungan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Kesehatan. Berbagai pelatihan turut disediakan untuk masyarakat yang berminat menjadi penggiat herbal .





Adapun ragam kegiatan itu, antara lain yakni pelatihan yang dilaksanakan mulai dari pelatihan ekologi tanah, herbal dasar, pengenalan penyakit dan penanganannya dengan herbal, pengolahan hasil tanaman berkhasiat obat (TOBAT), kewirausahaan jamu, herbal lanjutan, penyehat tradisional ramuan dan keterampilan (pijat refleksi dan tradisional), dan griya sehat, hypnoterapi.

Hingga akhir Juni 2021, masyarakat yang mengikuti program UKBM Herbal binaan PT Vale berjumlah 323 orang, terdiri atas 299 perempuan dan 24 laki-laki. Sementara anggota yang sudah terdaftar dalam Himpunan Penggiat Herbal Organik (HIPHO) berjumlah 33 orang. Mereka tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Luwu Timur, yakni Nuha, Towuti, Wasuponda, dan Malili.

Salah seorang penerima manfaat, Sitti Hayani (37) menuturkan, wawasannya mengenai ramuan obat tradisional bertambah semenjak mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh PT Vale melalui UKBM Herbal . Ketertarikannya terhadap herbal sudah ada semenjak remaja karena rutinitas mengonsumsi jamu godok.

“Manfaatnya tentu sangat besar jika bisa membuat jamu sendiri. Karena itu, saya begitu bersemangat saat diutus oleh Puskesmas Lampia untuk mengikuti pelatihan UKBM Herbal tahun 2016,” ujar Hayani yang berprofesi sebagai perawat. Berawal dari belajar mengenai ekologi tanah, kini dia sudah mengantongi sertifikat kompetensi pijat refleksi dan penyehat tradisional pratama (asisten herbalis).

Kini, Hayani aktif berperan sebagai pendamping Kelompok BrandPasi dan Kelompok Mawar Harapan di Kecamatan Malili. Setiap kelompok binaan terdiri atas beberapa dasawisma, di mana satu dasawisma beranggotakan sekitar 17-20 kepala keluarga (KK). Mereka rutin bertemu setiap dua kali seminggu.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More