Hilirisasi Batu Bara Sumsel Dimulai, Jokowi: Jangan Senang di Zona Nyaman Impor
Senin, 24 Januari 2022 - 11:41 WIB
Presiden Jokowi (kanan) melihat proses memasak menggunakan kompor dengan tabung gas DME hasil gastifikasi batu bara di Kecamatan Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022). Foto/Setpres RI
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).
Jokowi mengatakan dirinya sudah berkali-kali menginstruksikan anak buahnya untuk merealisasikan proyek ini. Namun, baru terlaksana sekarang.
"Saya sudah berkali-kali menyampaikan hilirisasi, industrialisasi, pentingnya mengurangi impor. Ini sudah 6 tahun lalu saya perintah, tapi Alhamdulillah hari ini meskipun dalam jangka yang panjang bisa dimulai," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).
Menurut mantan gubernur DKI itu, Indonesia sudah terlalu lama berada di zona nyaman impor sehingga enggan berubah.
"Memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor. Memang duduk di zona nyaman paling enak. Rutinitas terus impor, impor, nggak berfikir negara dirugikan, rakyat dirugikan karena tidak ada lapangan kerja," tukasnya.
Oleh karena itulah, Jokowi mengumpulkan seluruh pihak terkait untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai dengan rencana.
"Kalau ini dilakukan, ini saja di PT Bukit Asam bekerja sama dengan Pertamina dan Air Products, bisa kurangi subsidi APBN, perbaiki neraca dagang," tandas presiden.
Jokowi mengatakan dirinya sudah berkali-kali menginstruksikan anak buahnya untuk merealisasikan proyek ini. Namun, baru terlaksana sekarang.
"Saya sudah berkali-kali menyampaikan hilirisasi, industrialisasi, pentingnya mengurangi impor. Ini sudah 6 tahun lalu saya perintah, tapi Alhamdulillah hari ini meskipun dalam jangka yang panjang bisa dimulai," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).
Menurut mantan gubernur DKI itu, Indonesia sudah terlalu lama berada di zona nyaman impor sehingga enggan berubah.
"Memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor. Memang duduk di zona nyaman paling enak. Rutinitas terus impor, impor, nggak berfikir negara dirugikan, rakyat dirugikan karena tidak ada lapangan kerja," tukasnya.
Oleh karena itulah, Jokowi mengumpulkan seluruh pihak terkait untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai dengan rencana.
"Kalau ini dilakukan, ini saja di PT Bukit Asam bekerja sama dengan Pertamina dan Air Products, bisa kurangi subsidi APBN, perbaiki neraca dagang," tandas presiden.
(ind)
tulis komentar anda