Menanti Minyak Goreng Rp14.000 yang Tak Pasti, Pedagang: Percuma Murah Tapi Langka
Jum'at, 28 Januari 2022 - 14:41 WIB
BEKASI - Minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter yang semestinya tersedia di pasar tradisional sejak Rabu (26/1/2022), hingga kini masih sulit dijumpai.
Di pasar Ikopol kawasan Bekasi, Jawa Barat, minyak goreng kemasan satu liter masih dijual di kisaran Rp19.000-20.000, sedamhlam ukuran dua liter dibanderol Rp38.000-40.000.
Yuli (49), salah seorang pedagang, mengatakan distribusi minyak goreng satu harga belum sampai ke pasar Ikopol. Sehingga, minyak goreng yang dijualnya juga masih stok lama dengan harga Rp20.000 per liter.
"Sampai hari ini belum ada barangnya, masih harga lama semua. Ini aja masih dijual Rp20.000 per liter," kata Yuli saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (28/1/2022).
Menurut dia, minyak goreng sedang langka. Indikasinya adalah minyak goreng di agen langganannya tidak tersedia, sehingga Yuli pun tidak menyediakan banyak stok di warungnya.
"Langka banget. Barang yang ada di warung ini ya cuma segini aja. Bukan karena saya nggak mau nyetok buat jualan, tapi di agennya yang nggak ada barang," bebernya.
Sementara itu ihwal penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang akan berlaku mulai 1 Februari 2022, Yuli menyambut baik. Namun, hal terpenting menurut dia adalah pasokan dan ketersedaiaannya.
"Saya setuju sama kebijakan baru itu. Malah membantu rakyat kecil. Harga minyak jadi tambah murah. Tapi barangnya tolong disediain, karena percuma harga murah tapi barangnya nggak ada," cetusnya.
Di pasar Ikopol kawasan Bekasi, Jawa Barat, minyak goreng kemasan satu liter masih dijual di kisaran Rp19.000-20.000, sedamhlam ukuran dua liter dibanderol Rp38.000-40.000.
Yuli (49), salah seorang pedagang, mengatakan distribusi minyak goreng satu harga belum sampai ke pasar Ikopol. Sehingga, minyak goreng yang dijualnya juga masih stok lama dengan harga Rp20.000 per liter.
"Sampai hari ini belum ada barangnya, masih harga lama semua. Ini aja masih dijual Rp20.000 per liter," kata Yuli saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (28/1/2022).
Menurut dia, minyak goreng sedang langka. Indikasinya adalah minyak goreng di agen langganannya tidak tersedia, sehingga Yuli pun tidak menyediakan banyak stok di warungnya.
"Langka banget. Barang yang ada di warung ini ya cuma segini aja. Bukan karena saya nggak mau nyetok buat jualan, tapi di agennya yang nggak ada barang," bebernya.
Sementara itu ihwal penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang akan berlaku mulai 1 Februari 2022, Yuli menyambut baik. Namun, hal terpenting menurut dia adalah pasokan dan ketersedaiaannya.
"Saya setuju sama kebijakan baru itu. Malah membantu rakyat kecil. Harga minyak jadi tambah murah. Tapi barangnya tolong disediain, karena percuma harga murah tapi barangnya nggak ada," cetusnya.
tulis komentar anda