PTPN Group Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Sejumlah Daerah
Selasa, 15 Februari 2022 - 20:13 WIB
JAKARTA - Merespons perkembangan harga minyak goreng saat ini, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak-anak perusahaannya pada Februari ini kembali menggelar operasi pasar minyak goreng di Wilayah Sumatera Utara.
“Operasi pasar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga CPO yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran,” ujar Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, dalam keterangannya, Selasa (15/2/2022).
Sebagai tahap awal realisasi dukungan terhadap upaya pemerintah membantu masyarakat, PTPN Group melakukan operasi pasar minyak goreng di wilayah Sumatera Utara, khususnya di pasar dan di wilayah sekitar kebun/unit milik PTPN II, III, dan IV.
“Selain pasar, kebun juga menjadi salah satu titik lokasi operasi pasar agar para pekerja kebun sawit juga bisa mendapatkan produk minyak goreng terbaik hasil produksi PTPN Group dengan harga terjangkau,” tambah Abdul Ghani.
Wilayah Sumatera Utara menjadi fokus operasi pasar minyak goreng, mengingat PT Industri Nabati Lestari sebagai anak usaha holding yang memproduksi minyak goreng berada di Sumatera Utara sehingga biaya logistik lebih murah.
Sebelumnya PTPN Group melakukan operasi pasar murah yang dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir di wilayah Kuala Tanjung, Desa Sionggang-Toba, Kota Medan, Jambi, Cianjur, Malang dan Lampung sebanyak total 59.413 liter minyak goreng.
Secara bergantian operasi pasar minyak goreng digelar, mulai Selasa (15/2/2022), yakni dimulai dari PTPN II sebanyak 9.600 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.000/liter dan 7 ton gula pasir dengan harga Rp12.000/kg, PTPN IV sebanyak 6.000 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp. 14.000/liter. Selanjutnya PTPN II, III dan IV akan melakukan operasi pasar lanjutan dengan lokasi yang berbeda-beda.
PTPN sangat menaruh kepedulian terhadap masyarakat yang memerlukan minyak goreng dengan harga terjangkau. PTPN sebagai penjaga ketahanan pangan (food security) berkomitmen mengemban perannya, baik sebagai BUMN yang dapat memberi nilai tambah bagi stakeholders utamanya dalam memaksimalkan nilai ekonomi bagi Indonesia dengan tetap memerhatikan pelayanan publik. PTPN Group berencana pada tahap I ini akan menjual sebanyak 100 ribu liter minyak goreng.
“Operasi pasar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga CPO yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran,” ujar Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, dalam keterangannya, Selasa (15/2/2022).
Sebagai tahap awal realisasi dukungan terhadap upaya pemerintah membantu masyarakat, PTPN Group melakukan operasi pasar minyak goreng di wilayah Sumatera Utara, khususnya di pasar dan di wilayah sekitar kebun/unit milik PTPN II, III, dan IV.
“Selain pasar, kebun juga menjadi salah satu titik lokasi operasi pasar agar para pekerja kebun sawit juga bisa mendapatkan produk minyak goreng terbaik hasil produksi PTPN Group dengan harga terjangkau,” tambah Abdul Ghani.
Wilayah Sumatera Utara menjadi fokus operasi pasar minyak goreng, mengingat PT Industri Nabati Lestari sebagai anak usaha holding yang memproduksi minyak goreng berada di Sumatera Utara sehingga biaya logistik lebih murah.
Sebelumnya PTPN Group melakukan operasi pasar murah yang dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir di wilayah Kuala Tanjung, Desa Sionggang-Toba, Kota Medan, Jambi, Cianjur, Malang dan Lampung sebanyak total 59.413 liter minyak goreng.
Secara bergantian operasi pasar minyak goreng digelar, mulai Selasa (15/2/2022), yakni dimulai dari PTPN II sebanyak 9.600 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.000/liter dan 7 ton gula pasir dengan harga Rp12.000/kg, PTPN IV sebanyak 6.000 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp. 14.000/liter. Selanjutnya PTPN II, III dan IV akan melakukan operasi pasar lanjutan dengan lokasi yang berbeda-beda.
PTPN sangat menaruh kepedulian terhadap masyarakat yang memerlukan minyak goreng dengan harga terjangkau. PTPN sebagai penjaga ketahanan pangan (food security) berkomitmen mengemban perannya, baik sebagai BUMN yang dapat memberi nilai tambah bagi stakeholders utamanya dalam memaksimalkan nilai ekonomi bagi Indonesia dengan tetap memerhatikan pelayanan publik. PTPN Group berencana pada tahap I ini akan menjual sebanyak 100 ribu liter minyak goreng.
tulis komentar anda