Minyak Goreng Langka, 190 Produsen Dijewer Kemendag Engga Bisa Ekspor

Selasa, 15 Februari 2022 - 17:27 WIB
loading...
Minyak Goreng Langka, 190 Produsen Dijewer Kemendag Engga Bisa Ekspor
Saat kelangkaan minyak goreng masih terjadi di pasar tradisional maupun modern, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menahan izin ekspor ratusan produsen. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Saat kelangkaan minyak goreng masih terjadi di pasar tradisional maupun modern, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menahan izin ekspor ratusan produsen. Ekspor baru akan diperbolehkan jika kebutuhan minyak goreng di dalam negeri sudah benar-benar tercukupi.

"Karena isu kelangkaan ini sehingga kami harus menahan ekspor. Jadi kemarin itu sudah ada yang mengusulkan sekitar 190-an pengajuan ekspor bahkan bertambah lagi. Tapi sampai sekarang belum ada yang kita keluarkan (izinnya) sebelum kita bisa memastikan mereka benar-benar memasok ke dalam negeri secara merata," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan, Selasa (15/2/2022).



Sejalan dengan hal itu, Oke bilang, sampai dua minggu ke depan, produsen minyak goreng akan mengguyurkan 27 juta liter secara nasional. Suplai ini akan terus berlanjut di minggu-minggu berikutnya dengan kuantitas yang sama hingga minyak goreng benar-benar membanjiri pasar tradisional.

"Mulai Senin kemarin (14/2), pasokan di double yang biasanya 11 juta liter, tapi sekarang kita pasok rata-rata 27 juta liter per hari. Hari ini juga sudah dipasok lagi, besok lanjut di pasok di atas 20 juta liter juga, terus begitu selama dua minggu kita banjiri dulu ke dalam negeri," terangnya.

"Saya lihat pergerakannya sudah bagus," tambah Oke.



Oke menilai, meskipun di ritel modern terjadi rush, tetapi saat ini pasokan sudah mulai lancar. Lanjut dikatakannya, saat ini yang sedang dipastikan oleh Kemendag adalah pasokan ke pasar tradisional dalam bentuk curah guna mengurangi tekanan ke ritel modern.

Ia berpesan, masyarakat harap bersabar menanti kedatangan minyak goreng harga terjangkau sampai di pasar-pasar tradisional. Jangan panic buying karena pasti tercukupi.

"Masyarakat diharapkan bersabar, karena minyak goreng ini pasti akan tersalurkan. Jangan panic buying seolah-olah minyak goreng akan tidak ada. Itu nggak mungkin. Karena kami produsen sawit terbesar, minyak goreng yang merupakan kepentingan pasti kami dahulukan," tutup Oke.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)