Rupiah Awal Pekan Diprediksi Melemah Dibayangi Gelombang Kedua Covid-19

Senin, 15 Juni 2020 - 08:12 WIB
Pelaku pasar keuangan global kelihatannya mulai mengantisipasi risiko second wave penyebaran wabah karena pembukaan ekonomi, seperti yang terjadi di AS dan beberapa negara lain. Foto/Dok
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan awal pekan hari ini diprediksi melanjutkan pelemahan. Pada penutupan perdagangan kemarin di pasar spot, kurs rupiah kehilanngan 113 poin atau 0,81% menjadi Rp14.133 per dolar AS.

( )

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, ada konsolidasi selama 4 hari belakangan ini yang membuat laju rupiah tertahan. Pelaku pasar keuangan global mulai mengantisipasi risiko second wave penyebaran wabah Covid-19 karena pembukaan ekonomi, seperti yang terjadi di AS dan beberapa negara lain.



"Rupiah akhirnya tertekan hari Jumat kemarin setelah berkonsolidasi selama 4 hari," kata Ariston di Jakarta, Senin (15/6/2020).

Menurutnya, pelaku pasar keuangan global kelihatannya mulai mengantisipasi risiko second wave penyebaran wabah karena pembukaan ekonomi, seperti yang terjadi di AS dan beberapa negara lain. Pagi ini Berita mengabarkan kasus baru di Tiongkok.

"Risiko second wave mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko karena kekhawatiran ekonomi akan dibatasi kembali," imbuhnya

Dia mengatakan, pasar juga merespon negatif pernyataan Bank Sentral AS pada Kamis dinihari lalu yang pesimis ekonomi global akan cepat pulih pasca pandemi. The Fed atau bank sentral AS mengutarakan masih akan memberikan stimulus ke perekonomian hingga 2022.

"Hari ini, sentimen negatif di atas bisa berlanjut. Rupiah bisa melemah lagi terhadap dollar AS," katanya.

Diterangkan juga olehnya neraca perdagangan Indonesia diproyeksikan banyak analis akan mengalami sedikit surplus. Tapi di sisi lain, pasar juga melihat akan ada penurunan aktivitas export dan Import di bulan Mei yang cukup dalam dibandingkan bulan yang sama tahun lalu karena wabah.

"Jadi mungkin surplus yang kecil ini tidak terlalu mempengaruhi rupiah karena data perdagangan juga menunjukkan penurunan aktivitas. Potensi pergerakan rupiah Senin, ada di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.300 per USD," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More