Gawat, Ini Bahayanya Jika Pertamina Naikkan Harga BBM Pertalite

Jum'at, 04 Maret 2022 - 19:05 WIB
Kenaikan harga BBM perlu selektif agar tidak mengerek inflasi terlalu dalam. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - Permintaan komoditas energi yang meningkat dan diperparah oleh konflik bersenjata Rusia-Ukraina menyebabkan harga minyak mentah melonjak tinggi. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri pun ikut terdampak.



Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmy Radhi menyarankan agar pemerintah memiliki langkah antisipasi yang tepat utamanya terhadap dampak jangka pendek dan menengah. Pemerintah bersama Pertamina perlu selektif dan hati-hati menaikkan harga BBM .



Pasalnya kenaikan harga BBM mendorong harga komoditas pangan dan nonpangan untuk naik. Situasi ini bisa mendorong inflasi dan dampaknya menggerus pertumbuhan ekonomi.

"Sebab itu, saat harga minyak dunia naik, pemerintah perlu naikkan harga BBM secara selektif. Jangan sampai menaikkan harga Pertalite," kata dia dikutip melalui pernyataannya, Jumat (4/3/2022).



Menurut dia kenaikan harga BBM di atas RON 92 merupakan langkah yang tepat karena konsumennya cukup terbatas. Sementara Pertalite merupakan BBM yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat kecil hingga menengah.

Tentunya, jika produk tersebut dinaikkan akan berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat. Sebagai negara net importer, kata dia, Indonesia sangat dirugikan dengan kenaikkan harga minyak dunia sehingga harga BBM memang perlu dinaikkan tapi tetap selektif.

"Menaikkan harga BBM selektif merupakan langkah tepat dan cermat untuk mengurangi beban APBN, tanpa memicu inflasi dan memperburuk daya beli masyarakat," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More