Terobosan EBT Erick Thohir Akan Kurangi Beban Penggunaan Listrik
Selasa, 08 Maret 2022 - 18:35 WIB
JAKARTA - Komitmen besar Menteri BUMN Erick Thohir mengembangkan energi baru terbarukan ( EBT ) di Indonesia mendapatkan apresiasi. Pengamat energi Mamit Setiawan menilai, upaya tersebut akan memberikan banyak dampak positif bagi Indonesia.
"Pastinya akan lebih ramah lingkungan dan akan lebih murah, karena memang akan mengurangi beban penggunaan listrik," ujar Mamit, Selasa (8/3/2022).
Direktur Eksekutif Energy Watch ini menambahkan, komitmen besar Erick Thohir dalam mewujudkan EBT di Indonesia itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transisi energi dari fosil ke energi terbarukan. Hal ini juga sejalan dengan upaya merealisasikan target net zero emission di tahun 2060.
"Komitmen untuk pengembangan EBT ini sudah sangat bagus. Dalam hal ini Erick Thohir mendorong sinergi BUMN dalam pengembangan EBT," tutur Mamit.
Sebelumnya, Erick Thohir mendorong PT Bukit Asam Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk melakukan terobosan dalam membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Tol Bali Mandara. Hal ini disebut sebagai bukti nyata Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut dalam pemanfaatan EBT di Indonesia agar lebih ramah lingkungan.
"Saya kira memang sangat diperlukan kerja sama antar-BUMN dalam rangka meningkatkan kapasitas EBT di Indonesia. Hal ini diperlukan dalam rangka mengejar target bauran energi yang ditetapkan," tegas Mamit.
Selain itu, Mamit juga memuji langkah Erick Thohir yang menggandeng mahasiswa untuk mengembangkan industri EBT Indonesia. Langkah itu menurutnya menambah semangat generasi muda untuk ikut terlibat dalam kemajuan negara dan bangsa melalui pengembangan industri EBT.
"Pelibatan mahasiswa ini merupakan langkah yang sangat strategis dengan mengajak mereka berinovasi dalam sektor EBT ini," tuturnya.
Sebelumnya, Erick Thohir menyambut positif seluruh potensi dan karya yang dihasilkan oleh generasi muda Indonesia, di antaranya adalah kendaraan listrik karya mahasiswa. Kendaraan listrik ini dikembangkan oleh mahasiswa dari perguruan tinggi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan dari Universitas Lampung (Unila).
Begitu juga dengan langkah PT Pertamina (Persero) yang telah berkolaborasi dengan Gojek, Electrum, Gesit, Gogoro, dan Perusahaan Baterai Indonesia (IBC) untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dan terlengkap di Indonesia.
"Pastinya akan lebih ramah lingkungan dan akan lebih murah, karena memang akan mengurangi beban penggunaan listrik," ujar Mamit, Selasa (8/3/2022).
Direktur Eksekutif Energy Watch ini menambahkan, komitmen besar Erick Thohir dalam mewujudkan EBT di Indonesia itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transisi energi dari fosil ke energi terbarukan. Hal ini juga sejalan dengan upaya merealisasikan target net zero emission di tahun 2060.
"Komitmen untuk pengembangan EBT ini sudah sangat bagus. Dalam hal ini Erick Thohir mendorong sinergi BUMN dalam pengembangan EBT," tutur Mamit.
Sebelumnya, Erick Thohir mendorong PT Bukit Asam Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk melakukan terobosan dalam membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Tol Bali Mandara. Hal ini disebut sebagai bukti nyata Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut dalam pemanfaatan EBT di Indonesia agar lebih ramah lingkungan.
"Saya kira memang sangat diperlukan kerja sama antar-BUMN dalam rangka meningkatkan kapasitas EBT di Indonesia. Hal ini diperlukan dalam rangka mengejar target bauran energi yang ditetapkan," tegas Mamit.
Selain itu, Mamit juga memuji langkah Erick Thohir yang menggandeng mahasiswa untuk mengembangkan industri EBT Indonesia. Langkah itu menurutnya menambah semangat generasi muda untuk ikut terlibat dalam kemajuan negara dan bangsa melalui pengembangan industri EBT.
Baca Juga
"Pelibatan mahasiswa ini merupakan langkah yang sangat strategis dengan mengajak mereka berinovasi dalam sektor EBT ini," tuturnya.
Sebelumnya, Erick Thohir menyambut positif seluruh potensi dan karya yang dihasilkan oleh generasi muda Indonesia, di antaranya adalah kendaraan listrik karya mahasiswa. Kendaraan listrik ini dikembangkan oleh mahasiswa dari perguruan tinggi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan dari Universitas Lampung (Unila).
Begitu juga dengan langkah PT Pertamina (Persero) yang telah berkolaborasi dengan Gojek, Electrum, Gesit, Gogoro, dan Perusahaan Baterai Indonesia (IBC) untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dan terlengkap di Indonesia.
(fai)
tulis komentar anda