Cabai Merah Kembali Jadi Biang Kerok Inflasi Pertengahan Maret
Jum'at, 11 Maret 2022 - 16:17 WIB
JAKARTA - Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia ( BI ) Erwin Haryono menyampaikan bahwa berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kedua Maret 2022, perkembangan harga tetap terkendali dan diperkirakan inflasi 0,48% (mtm).
"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Maret 2022 secara tahun kalender sebesar 1,04% (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,48% (yoy)," ujar Erwin, Jumat(11/3/2022).
Penyumbang utama inflasi Maret 2022 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,09% (mtm), emas perhiasan sebesar 0,05% (mtm), cabai rawit, telur ayam ras, dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing sebesar 0,04% (mtm). Selanjutnya daging ayam ras, tempe, dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,03% (mtm), bawang merah, tahu mentah, dan daging sapi masing-masing sebesar 0,02% (mtm), serta jeruk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi, yaitu minyak goreng sebesar 0,05%, (mtm) dan tomat sebesar 0,01% (mtm).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh.
"Untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas Erwin.
"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Maret 2022 secara tahun kalender sebesar 1,04% (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,48% (yoy)," ujar Erwin, Jumat(11/3/2022).
Penyumbang utama inflasi Maret 2022 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,09% (mtm), emas perhiasan sebesar 0,05% (mtm), cabai rawit, telur ayam ras, dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing sebesar 0,04% (mtm). Selanjutnya daging ayam ras, tempe, dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,03% (mtm), bawang merah, tahu mentah, dan daging sapi masing-masing sebesar 0,02% (mtm), serta jeruk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi, yaitu minyak goreng sebesar 0,05%, (mtm) dan tomat sebesar 0,01% (mtm).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh.
Baca Juga
"Untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas Erwin.
(uka)
tulis komentar anda