Menakar Bagaimana Cara Amerika dan Sekutu Bisa Membekukan Emas Rusia

Minggu, 27 Maret 2022 - 00:36 WIB
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya pada tengah pekan kemarin mengatakan, bahwa mereka bakal bergerak untuk memblokir transaksi keuangan Bank Sentral Rusia yang melibatkan emas Berikut cara bagaimana sanksi AS dan sekutunya bakal bekerja. Foto/Dok
BRUSSELS - Amerika Serikat (AS) dan sekutunya pada tengah pekan kemarin mengatakan, bahwa mereka bakal bergerak untuk memblokir transaksi keuangan Bank Sentral Rusia yang melibatkan emas . Hal itu bertujuan membatasi kemampuan Rusia untuk menggunakan cadangan internasionalnya karena invasi Vladimir Putin ke Ukraina .



Putin sendiri telah membangun persediaan emasnya sejak 2014. Dikutip dari Bloomberg, Rusia memiliki cadangan emas senilai USD140 miliar atau setara Rp1.988 triliun (kurs Rp14.200). Cadangan emas Rusia itu membuatnya masuk dalam lima negara yang memiliki emas terbesar di dunia.



Berikut cara bagaimana sanksi AS dan sekutunya bakal bekerja:

Berapa Banyak Emas yang Dimiliki Rusia?

Pembelian emas Rusia meningkat pada 2014, setelah Amerika mengeluarkan sanksi terhadap Rusia atas invasi Putin ke Krimea. Sekarang negara itu memiliki USD100 hingga USD40 miliar dalam cadangan emas, yang kira-kira 20% dari kepemilikan di Bank Sentral Rusia, menurut pejabat AS.

Selain itu tak lama setelah beberapa bank Rusia dikeluarkan dari sistem transaki keuangan SWIFT, , Bank of Russia pada 28 Februari mengumumkan , bahwa mereka akan melanjutkan pembelian emas di pasar logam mulia domestik.

Bagaimana Rusia Bisa Menggunakan Emas untuk Menghindari Sanksi?

Amerika mengatakan, bahwa Rusia dapat dan telah menggunakan emas untuk mendukung mata uangnya sebagai cara untuk menghindari dampak sanksi. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menukar emas dengan valuta asing yang lebih likuid yang tidak dikenakan sanksi saat ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More