Literasi Keuangan Syariah di Indonesia Masih Alif Ba Ta
Senin, 04 April 2022 - 13:03 WIB
JAKARTA - Deputi Direktur Jasa Keuangan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ( KNEKS ) Luqyan Tamanni mengatakan, literasi keuangan syariah di Indonesia masih jauh dari rata-rata. Jika melihat data terbaru milik Otorita Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019, nilai literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia masih di bawah 10%.
"Dan ini memang masih jauh dibandingkan dengan 37% di konvensional, nah ini sebenarnya juga tugas kita bersama untuk edukasi masyarakat," ujar Luqyan dalam Market Review IDXChanel, Senin (4/4/2022).
Menurutnya tingkat literasi yang rendah berada pada produk asuransi maupun pasar modal. Berbeda dengan perbankan syariah yang memiliki tingkat literasi sedikit lebih baik.
"Saya pikir ini menjadi tantangan bersama, sehingga memang fokus edukasi dan litersasi di KNEKS cukup besar fokus tersebut," jelas Luqyan.
Menurutnya, saat ini KNEKS mulai banyak membangun kerja sama dengan para stakeholder untuk terus mempromosikan model-model serta keunikan yang tawarkan oleh layanan syariah. Mulai dari keuangan, sosial finance, dan industri halal tentunya.
"Jadi memang kalau ada 100 orang, baru hanya ada 1 atau 2 orang yang memahami ekonomi dan keuangan syariah, perjalanan masih panjang," sambungnya.
Selain itu Luqyan menambahkan, Bank Indonesia juga sempat melakukan kajian terkait ekonomi syariah yang menyangkut keseluruhan, yaitu sektor keuangan syariah, sosial ekonomi, maupun industri halal.
"BI melakukan kajian ekonomi syariah, keseluruhan, di angka 16%," pungkasnya.
Baca Juga
"Dan ini memang masih jauh dibandingkan dengan 37% di konvensional, nah ini sebenarnya juga tugas kita bersama untuk edukasi masyarakat," ujar Luqyan dalam Market Review IDXChanel, Senin (4/4/2022).
Menurutnya tingkat literasi yang rendah berada pada produk asuransi maupun pasar modal. Berbeda dengan perbankan syariah yang memiliki tingkat literasi sedikit lebih baik.
"Saya pikir ini menjadi tantangan bersama, sehingga memang fokus edukasi dan litersasi di KNEKS cukup besar fokus tersebut," jelas Luqyan.
Menurutnya, saat ini KNEKS mulai banyak membangun kerja sama dengan para stakeholder untuk terus mempromosikan model-model serta keunikan yang tawarkan oleh layanan syariah. Mulai dari keuangan, sosial finance, dan industri halal tentunya.
"Jadi memang kalau ada 100 orang, baru hanya ada 1 atau 2 orang yang memahami ekonomi dan keuangan syariah, perjalanan masih panjang," sambungnya.
Selain itu Luqyan menambahkan, Bank Indonesia juga sempat melakukan kajian terkait ekonomi syariah yang menyangkut keseluruhan, yaitu sektor keuangan syariah, sosial ekonomi, maupun industri halal.
"BI melakukan kajian ekonomi syariah, keseluruhan, di angka 16%," pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda