55 Tahun Freeport Indonesia Menjadi Pionir Pengembangan dan Pengoperasian Tambang Bawah Tanah Block Caving Terbesar di Dunia
Sabtu, 09 April 2022 - 17:54 WIB
TEMBAGAPURA - Menginjak usia ke-55, PT Freeport Indonesia (PTFI) merayakan hari ulang tahunnya dengan mengusung tema “Dedikasi Bagi Negeri”. Tema yang merefleksikan komitmen untuk memberikan yang terbaik dari “Rumah Kita”. Rumah yang dibangun dengan nilai-nilai Safety (Keamanan), Integrity (Integritas), Commitment (Komitmen), Respect (Respek) dan Excellence (Keunggulan) yang disingkat SINCERE.
Acara perayaan ini dilaksanakan di tiga lokasi kerja: Tembagapura, Kuala Kencana dan Jakarta pada Kamis, 7 April. Sebuah drama musical yang menceritakan perjalanan sejarah perusahaan disampaikan secara apik oleh 75 orang karyawan dan komunitas PTFI yang terlibat. Mereka berlatih setiap hari sepulang kerja dan sepulang sekolah bagi anak-anak karyawan. Mereka dilatih oleh kareografer kawakan Agus Noor bersama timnya. Beberapa artis turut diundang untuk memeriahkan acara ini, antara lain Andrea Lee, Sandhy Sondoro, Socha Band, Iyan Yosua, dan
Sonya Bara.
Perayaan dimulai pagi hari dengan acara konser kecil oleh Sandhy Sondoro di Tambang Bawah Tanah, yang berhasil mencetak rekor MURI untuk pertunjukan musik di lokasi terdalam, 1.220 m di bawah permukaan tanah. Dilanjutkan dengan puncak acara pada sore hari.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas dalam sambutannya di momentum HUT PTFI ini menyampaikan, bahwa kehadiran PTFI di tahun 1967 menandai dimulainya investasi asing pertama di era orde baru. Perjalanan panjang PTFI melalui berbagai tantangan dan pencapaian selama lebih dari 5 dasawarsa, menorehkan rekam jejak dimulai dari era Kontrak Karya I untuk pengelolaan tambang Erstberg, dan penemuan spektakuler cadangan bijih di Grasberg yang mendorong keluarnya Kontrak Karya II.
Tonggak sejarah baru bersama Pemerintah Indonesia ditandai dengan dikeluarkannya Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) menggantikan Kontrak Karya yang menjamin keberlanjutan operasi penambangan PTFI hingga 2041.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia juga menjadi salah satu tantangan terbesar perusahaan. Dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat, dan berkat kerjasama yang baik dengan Pemerintah, karyawan dan masyarakat dalam upaya mitigasi dan penanganan Covid-19, PTFI mampu untuk terus berproduksi secara aman dan mencapai target sesuai rencana, sehinggadapat tetap berkontribusi bagi negara dan pertumbuhan ekonomi Papua.
Sebagai contoh ketika ekonomi nasional mengalami penurunan akibat pandemi di semester kedua tahun 2020,
ekonomi Papua tumbuh 29% dari sektor Pertambangan. “Dengan slogan terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, terlebih lagi dengan kepemilikan saham 51,2% oleh Pemerintah yang diwakili Inalum pada saat itu, menjadi sinergi yang paling baik, contoh paling kongkrit dari public-private partnership sehingga kita berhasil mengolah dan mengelola sumber daya mineral kita untuk masa depan kehidupan yang lebih baik. Hal tersebut tidak terlepas dari pencapaian ramp-up produksi hingga 100% dan juga kontribusi lebih banyak lagi bagi bangsa dan negara,” ujar Tony.
Acara perayaan ini dilaksanakan di tiga lokasi kerja: Tembagapura, Kuala Kencana dan Jakarta pada Kamis, 7 April. Sebuah drama musical yang menceritakan perjalanan sejarah perusahaan disampaikan secara apik oleh 75 orang karyawan dan komunitas PTFI yang terlibat. Mereka berlatih setiap hari sepulang kerja dan sepulang sekolah bagi anak-anak karyawan. Mereka dilatih oleh kareografer kawakan Agus Noor bersama timnya. Beberapa artis turut diundang untuk memeriahkan acara ini, antara lain Andrea Lee, Sandhy Sondoro, Socha Band, Iyan Yosua, dan
Sonya Bara.
Perayaan dimulai pagi hari dengan acara konser kecil oleh Sandhy Sondoro di Tambang Bawah Tanah, yang berhasil mencetak rekor MURI untuk pertunjukan musik di lokasi terdalam, 1.220 m di bawah permukaan tanah. Dilanjutkan dengan puncak acara pada sore hari.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas dalam sambutannya di momentum HUT PTFI ini menyampaikan, bahwa kehadiran PTFI di tahun 1967 menandai dimulainya investasi asing pertama di era orde baru. Perjalanan panjang PTFI melalui berbagai tantangan dan pencapaian selama lebih dari 5 dasawarsa, menorehkan rekam jejak dimulai dari era Kontrak Karya I untuk pengelolaan tambang Erstberg, dan penemuan spektakuler cadangan bijih di Grasberg yang mendorong keluarnya Kontrak Karya II.
Tonggak sejarah baru bersama Pemerintah Indonesia ditandai dengan dikeluarkannya Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) menggantikan Kontrak Karya yang menjamin keberlanjutan operasi penambangan PTFI hingga 2041.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia juga menjadi salah satu tantangan terbesar perusahaan. Dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat, dan berkat kerjasama yang baik dengan Pemerintah, karyawan dan masyarakat dalam upaya mitigasi dan penanganan Covid-19, PTFI mampu untuk terus berproduksi secara aman dan mencapai target sesuai rencana, sehinggadapat tetap berkontribusi bagi negara dan pertumbuhan ekonomi Papua.
Sebagai contoh ketika ekonomi nasional mengalami penurunan akibat pandemi di semester kedua tahun 2020,
ekonomi Papua tumbuh 29% dari sektor Pertambangan. “Dengan slogan terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, terlebih lagi dengan kepemilikan saham 51,2% oleh Pemerintah yang diwakili Inalum pada saat itu, menjadi sinergi yang paling baik, contoh paling kongkrit dari public-private partnership sehingga kita berhasil mengolah dan mengelola sumber daya mineral kita untuk masa depan kehidupan yang lebih baik. Hal tersebut tidak terlepas dari pencapaian ramp-up produksi hingga 100% dan juga kontribusi lebih banyak lagi bagi bangsa dan negara,” ujar Tony.
tulis komentar anda