Laba Menjulang Jadi Rp1,38 Triliun, Mitratel Sisihkan 70% untuk Dividen
Jum'at, 22 April 2022 - 22:15 WIB
JAKARTA - Mitratel menunjukkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2021. Pendapatan usaha emiten berkode MTEL ini tumbuh 11,1% dari Rp6.187 miliar (2020) menjadi Rp6.870 miliar.
"Bisnis sewa menara menjadi kontributor utama pendapatan yang mencapai Rp5,4 triliun, naik 36,5% (yoy). Upaya efisiensi yang dilakukan Mitratel pun telah menghasilkan pertumbuhan yang signifikan," kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Jumat (22/4/2022).
Alhasil, laba bersih Mitrarel melesat 129,4% dari Rp602 miliar menjadi Rp1.381 miliar. Dengan demikian EBITDA tercatat Rp5.185 miliar pada 2021, tumbuh 23,9% dibandingkan capaian pada tahun 2020 sebesar Rp4.185 miliar.
Saat ini Mitratel menguasai jaringan menara di Jawa sebanyak 11.987 menara dengan portofolio sebesar 42% dan tenancy ratio sebesar 1,65 kali. Sedangkan jaringan menara di luar Jawa, Mitratel adalah yang terbesar dan menguasai 16.219 menara dengan portofolio sebesar 58% dan tenancy ratio 1,41 kali.
Pada tahun 2021 Mitratel berhasil meningkatkan jumlah menara dari 18.473 unit menjadi 28.206 unit, tumbuh signifikan sebesar 52,7%. Sedangkan dari sisi kolokasi, terjadi pertumbuhan 18,9% dari 12.097 menjadi 14.388, dan dari sisi tenant mengalami pertumbuhan 39,3% dari 30.570 menjadi 42.594 pada tahun 2021.
Sementara itu hasil RUPS tahunan Mitratel yang digelar hari ini, Jumat (22/4/2022), menyetujui penggunaan laba bersih perseroan yang mencapai Rp1,38 triliun untuk cadangan sebesar Rp69 miliar (5%), Rp345,3 miliar (25%) sebagai laba ditahan, dan 70% atau senilai Rp966,7 miliar sebagai dividen.
“Porsi dividen sebesar itu sesuai dengan komitmen perseroan agar bisa memberikan nilai maksimal bagi para investor,” kata Theodorus.
Pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah para pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan Per 12 Mei 2022 sampai dengan pukul 16.15 WIB. Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya pada tanggal 25 Mei 2022.
RUPS Tahunan juga telah menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan untuk menyesuaikan masa jabatan anggota direksi dan dewan komisaris menjadi 5 tahun dari sebelumnya 3 tahun. Dengan mempertimbangkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta hasil benchmark dengan perusahaan terbuka lainnya.
RUPST juga menyetujui pengangkatan satu anggota dewan komisaris independen yaitu, Rico Usthavia Frans, sehingga jumlah anggota dewan komisaris menjadi 5 (lima) orang.
"Bisnis sewa menara menjadi kontributor utama pendapatan yang mencapai Rp5,4 triliun, naik 36,5% (yoy). Upaya efisiensi yang dilakukan Mitratel pun telah menghasilkan pertumbuhan yang signifikan," kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Jumat (22/4/2022).
Alhasil, laba bersih Mitrarel melesat 129,4% dari Rp602 miliar menjadi Rp1.381 miliar. Dengan demikian EBITDA tercatat Rp5.185 miliar pada 2021, tumbuh 23,9% dibandingkan capaian pada tahun 2020 sebesar Rp4.185 miliar.
Saat ini Mitratel menguasai jaringan menara di Jawa sebanyak 11.987 menara dengan portofolio sebesar 42% dan tenancy ratio sebesar 1,65 kali. Sedangkan jaringan menara di luar Jawa, Mitratel adalah yang terbesar dan menguasai 16.219 menara dengan portofolio sebesar 58% dan tenancy ratio 1,41 kali.
Pada tahun 2021 Mitratel berhasil meningkatkan jumlah menara dari 18.473 unit menjadi 28.206 unit, tumbuh signifikan sebesar 52,7%. Sedangkan dari sisi kolokasi, terjadi pertumbuhan 18,9% dari 12.097 menjadi 14.388, dan dari sisi tenant mengalami pertumbuhan 39,3% dari 30.570 menjadi 42.594 pada tahun 2021.
Sementara itu hasil RUPS tahunan Mitratel yang digelar hari ini, Jumat (22/4/2022), menyetujui penggunaan laba bersih perseroan yang mencapai Rp1,38 triliun untuk cadangan sebesar Rp69 miliar (5%), Rp345,3 miliar (25%) sebagai laba ditahan, dan 70% atau senilai Rp966,7 miliar sebagai dividen.
“Porsi dividen sebesar itu sesuai dengan komitmen perseroan agar bisa memberikan nilai maksimal bagi para investor,” kata Theodorus.
Pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah para pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan Per 12 Mei 2022 sampai dengan pukul 16.15 WIB. Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya pada tanggal 25 Mei 2022.
RUPS Tahunan juga telah menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan untuk menyesuaikan masa jabatan anggota direksi dan dewan komisaris menjadi 5 tahun dari sebelumnya 3 tahun. Dengan mempertimbangkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta hasil benchmark dengan perusahaan terbuka lainnya.
RUPST juga menyetujui pengangkatan satu anggota dewan komisaris independen yaitu, Rico Usthavia Frans, sehingga jumlah anggota dewan komisaris menjadi 5 (lima) orang.
(uka)
tulis komentar anda