Upaya Memberdayakan Pelaku UMKM untuk Memperluas Pasar
Selasa, 26 April 2022 - 11:52 WIB
JAKARTA - Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) binaan APP Sinar Mas berhasil memperluas pangsa pasar setelah mengikuti program Inkubasi Bisnis bekerja sama dengan Yayasan Doktor Sjahrir dan Womenpreneur Community.
Tatik, pemilik usaha kuliner makanan ringan binaan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) Perawang, Provinsi Riau, mengatakan dirinya mengalami kenaikan omzet hingga dua kali lipat setelah mengikuti pelatihan inkubasi tersebut.
“Saya benar-benar menikmati berkah Ramadhan kali ini, pesanan sampai 300 kilogram untuk beragam jenis kripik,” ujar Tatik dalam acara Webinar Pengembangan Bisnis UMKM, dikutip Selasa (26/4/2022).
Ia mengisahkan awalnya hanya menjalankan usaha secara sederhana pada 2021, bahkan usaha tersebut nyaris gulung tikar lantaran adanya pandemi. Namun setelah mengikuti program inkubasi bisnis selama dua bulan serta mendapatkan pendampingan dari para mentor, usahanya menjadi berkembang pesat.
Senada, Lailatul, pelaku UMKM asal Mojokerto binaan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, juga mampu memperluas pasar menjadi salah satu oleh-oleh pilihan asal daerah setempat melalui produk kripik singkong.
“Awalnya saya sama sekali tidak tahu cara berbisnis, apalagi stateginya. Namun sejak ikut program inkubasi, akhirnya usaha berkembang dan kini saya punya distributor sendiri,” tutur Lailatul.
Produknya kini dibranding menjadi makanan kekinian “Isokaya” yang menawarkan keunikan berupa kripik singkong rasa kentang. Bahkan, sejumlah pejabat asal Sidoarjo, turut memesan produk tersebut untuk dijadikan oleh-oleh.
Salah seorang mentor dari program ini, Lily dari PT IKPP Tangerang mengatakan terdapat sejumlah tantangan untuk mengangkat pelaku UMKM ini agar naik kelas. Berkat adanya pendampingan, pelaku UMKM dapat percaya diri merambah pasar nasional.
Tatik, pemilik usaha kuliner makanan ringan binaan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) Perawang, Provinsi Riau, mengatakan dirinya mengalami kenaikan omzet hingga dua kali lipat setelah mengikuti pelatihan inkubasi tersebut.
“Saya benar-benar menikmati berkah Ramadhan kali ini, pesanan sampai 300 kilogram untuk beragam jenis kripik,” ujar Tatik dalam acara Webinar Pengembangan Bisnis UMKM, dikutip Selasa (26/4/2022).
Ia mengisahkan awalnya hanya menjalankan usaha secara sederhana pada 2021, bahkan usaha tersebut nyaris gulung tikar lantaran adanya pandemi. Namun setelah mengikuti program inkubasi bisnis selama dua bulan serta mendapatkan pendampingan dari para mentor, usahanya menjadi berkembang pesat.
Senada, Lailatul, pelaku UMKM asal Mojokerto binaan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, juga mampu memperluas pasar menjadi salah satu oleh-oleh pilihan asal daerah setempat melalui produk kripik singkong.
“Awalnya saya sama sekali tidak tahu cara berbisnis, apalagi stateginya. Namun sejak ikut program inkubasi, akhirnya usaha berkembang dan kini saya punya distributor sendiri,” tutur Lailatul.
Produknya kini dibranding menjadi makanan kekinian “Isokaya” yang menawarkan keunikan berupa kripik singkong rasa kentang. Bahkan, sejumlah pejabat asal Sidoarjo, turut memesan produk tersebut untuk dijadikan oleh-oleh.
Salah seorang mentor dari program ini, Lily dari PT IKPP Tangerang mengatakan terdapat sejumlah tantangan untuk mengangkat pelaku UMKM ini agar naik kelas. Berkat adanya pendampingan, pelaku UMKM dapat percaya diri merambah pasar nasional.
tulis komentar anda