Membangun Optimisme Menyambut Wisatawan di Era New Normal
Sabtu, 20 Juni 2020 - 19:09 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali mengadakan international webinar bertajuk "Bali COVID-19 Safety Update" guna menyampaikan kebijakan serta informasi terkini mengenai destinasi wisata di Indonesia. Webinar kali ini secara khusus ditujukan untuk pasar Australia dan diikuti lebih dari 100 peserta dari industri travel di Australia.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya mengatakan, tujuan dari webinar ini adalah untuk menjaga kepercayaan terhadap citra pariwisata Indonesia serta memfasilitasi industri-industri pariwisata Australia dengan Indonesia untuk mempertahankan hubungan kerja sama dalam menghadapi pariwisata di era normal baru.
"Australia adalah pasar yang penting bagi Indonesia, terutama Bali," kata Nia Niscaya di Jakarta, Sabtu (20/6/2020).
( )
Berdasarkan data tahun 2019, Australia merupakan penyumbang wisatawan terbesar kedua ke Bali setelah Cina. Tercatat tahun lalu wisman asal Australia yang berkunjung ke Bali sebanyak 1.241.128 orang.
Karena itu penting bagi Indonesia untuk dapat terus menjalin kerja sama dengan mitra-mitra industri pariwisata dari Australia. Termasuk dengan terus memberikan product update kepada industri di Australia terkait apa yang sudah dikerjakan oleh Indonesia termasuk pemerintah daerah untuk mempersiapkan destinasi wisata dan menyambut kembali kunjungan wisatawan kelak.
"Dengan demikian pariwisata Indonesia diharapkan menjadi 'top of mind' dalam pilihan calon wisatawan, khususnya Australia," kata Nia.
( )
Nia mengatakan saat ini Indonesia terus berupaya dengan maksimal dalam menekan penyebaran virus COVID-19. Termasuk di Bali, salah satu destinasi wisata terbaik dunia.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya mengatakan, tujuan dari webinar ini adalah untuk menjaga kepercayaan terhadap citra pariwisata Indonesia serta memfasilitasi industri-industri pariwisata Australia dengan Indonesia untuk mempertahankan hubungan kerja sama dalam menghadapi pariwisata di era normal baru.
"Australia adalah pasar yang penting bagi Indonesia, terutama Bali," kata Nia Niscaya di Jakarta, Sabtu (20/6/2020).
( )
Berdasarkan data tahun 2019, Australia merupakan penyumbang wisatawan terbesar kedua ke Bali setelah Cina. Tercatat tahun lalu wisman asal Australia yang berkunjung ke Bali sebanyak 1.241.128 orang.
Karena itu penting bagi Indonesia untuk dapat terus menjalin kerja sama dengan mitra-mitra industri pariwisata dari Australia. Termasuk dengan terus memberikan product update kepada industri di Australia terkait apa yang sudah dikerjakan oleh Indonesia termasuk pemerintah daerah untuk mempersiapkan destinasi wisata dan menyambut kembali kunjungan wisatawan kelak.
"Dengan demikian pariwisata Indonesia diharapkan menjadi 'top of mind' dalam pilihan calon wisatawan, khususnya Australia," kata Nia.
( )
Nia mengatakan saat ini Indonesia terus berupaya dengan maksimal dalam menekan penyebaran virus COVID-19. Termasuk di Bali, salah satu destinasi wisata terbaik dunia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda