2,68 Juta Investor Baru Masuk Pasar Modal di Tengah Pandemi Covid-19
Sabtu, 25 April 2020 - 12:10 WIB
Pasar Modal Indonesia terus menunjukkan masih ada hal yang bertumbuh positif di tengah Pandemi COVID-19. Salah satunya adalah tetap tingginya minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta adanya pertumbuhan investor baru.
Sekertaris BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, ada 2,68 juta investor baru yang ada di pasar modal. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
"Dari sisi investor pasar modal Alhamdulillah masih (tumbuh). Kita juga masih melakukan sosialisasi meskipun digital. Sampai akhir Maret 2020, kami masih mencatatkan pertumbuhan investor 8% dari tahun 2019," ujarnya dalam teleconfrence.
Dia melanjutkan jumlah investor dari berbagai macam instrumen, mulai dari investor saham, reksa dana, hingga obligasi. "Rinciannya jumlah investor saham angkanya mencapai 43% dari total investor. Angka tersebut meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya.
Menurutnya minat calon investor dalam memanfaatkan momentum untuk berinvestasi di Pasar Modal Indonesia cukup tinggi. Apalagi dana yang digunakan adalah untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19,
"Angka tersebut termasuk investor saham reksa dana dan obligasi, untuk saham sendiri (berkontribusi) 43% dari total investor," bebernya
Sekertaris BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, ada 2,68 juta investor baru yang ada di pasar modal. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
"Dari sisi investor pasar modal Alhamdulillah masih (tumbuh). Kita juga masih melakukan sosialisasi meskipun digital. Sampai akhir Maret 2020, kami masih mencatatkan pertumbuhan investor 8% dari tahun 2019," ujarnya dalam teleconfrence.
Dia melanjutkan jumlah investor dari berbagai macam instrumen, mulai dari investor saham, reksa dana, hingga obligasi. "Rinciannya jumlah investor saham angkanya mencapai 43% dari total investor. Angka tersebut meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya.
Menurutnya minat calon investor dalam memanfaatkan momentum untuk berinvestasi di Pasar Modal Indonesia cukup tinggi. Apalagi dana yang digunakan adalah untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19,
"Angka tersebut termasuk investor saham reksa dana dan obligasi, untuk saham sendiri (berkontribusi) 43% dari total investor," bebernya
(akr)
tulis komentar anda