Inggris Sebut Rusia Bikin Sulit Indonesia di G20, Kenapa?
Rabu, 18 Mei 2022 - 21:00 WIB
JAKARTA - Inggris menilai keputusan Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina menempatkan Indonesia dalam posisi yang sulit dalam pelaksanaan Presidensi G20 .
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn mengatakan, dalam persiapan G20, Indonesia telah meramu seluruh aspeknya dengan baik. Namun, adanya perpecahan antara Rusia dengan Ukraina membuat persiapan penyelenggaraan G20 terdistraksi.
"Saat hal itu terjadi, Rusia menempatkan Indonesia dalam situasi yang sulit. Presiden Putin membuatnya lebih sulit," ungkap Rob Fenn kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Meski demikian, Rob Fenn menegaskan bahwa Inggris mendukung penuh penyelenggaraan KTT G20 di Bali mendatang.
"Menurut kami, slogan Recover Together, Recover Stronger sangat brilian dan mampu mewakili seluruh kepentingan global," ujarnya.
Rob Fenn mengatakan, Inggris akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk menyukseskan penyelenggaraan KTT G20 ini. "Meskipun, Presiden Vladimir Putin membuatnya menjadi lebih sulit," ujarnya.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina meletus, sejumlah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi hingga menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari G20.
Lihat Juga: G20 Gagal Sepakati Pungutan Pajak 3.000 Miliarder Global, Nilainya Tembus Rp4.000 Triliun
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn mengatakan, dalam persiapan G20, Indonesia telah meramu seluruh aspeknya dengan baik. Namun, adanya perpecahan antara Rusia dengan Ukraina membuat persiapan penyelenggaraan G20 terdistraksi.
"Saat hal itu terjadi, Rusia menempatkan Indonesia dalam situasi yang sulit. Presiden Putin membuatnya lebih sulit," ungkap Rob Fenn kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Meski demikian, Rob Fenn menegaskan bahwa Inggris mendukung penuh penyelenggaraan KTT G20 di Bali mendatang.
"Menurut kami, slogan Recover Together, Recover Stronger sangat brilian dan mampu mewakili seluruh kepentingan global," ujarnya.
Rob Fenn mengatakan, Inggris akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk menyukseskan penyelenggaraan KTT G20 ini. "Meskipun, Presiden Vladimir Putin membuatnya menjadi lebih sulit," ujarnya.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina meletus, sejumlah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi hingga menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari G20.
Lihat Juga: G20 Gagal Sepakati Pungutan Pajak 3.000 Miliarder Global, Nilainya Tembus Rp4.000 Triliun
(uka)
tulis komentar anda